-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Tujuh Cara Efisein Menasehati Tanpa Menggurui

- August 27, 2025
advertise here
advertise here

 Tujuh Cara Efisein Menasehati Tanpa Menggurui

Oleh : Dr. Bahrodin


Menasihati seseorang tanpa terkesan menggurui bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada keinginan untuk membantu mereka dengan cara yang penuh perhatian. Dalam hal ini, cara menasihati tanpa menggurui bisa dilakukan dengan berbagai cara yang efisien dan nyaman.

Menurut buku Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati, Oh Su Hyang (2022:120), memberi nasihat memang sulit. Apalagi jika secara tidak sengaja menunjukkan kelemahan atau kekurangan lawan bicara, bisa memberikan kesan superioritas. Akibatnya, lawan biacara akan merasa sakit hati dan terluka.

Memberi nasihat sering kali dianggap sebagai bentuk memberi perhatian terhadap seseorang. Namun, yang sering terlupa adalah cara penyampaian yang tepat.

Lantas, seperti apa cara menasihati tanpa menggurui? Berikut penjelasannya.

1. Menurunkan Ekspektasi. 

Cara menasihati tanpa menggurui bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menurunkan ekspektasi dan jangan menuntut nasihat yang diberikan harus diterima. Berikan kebebasan bagi orang tersebut untuk menilai dan memilih apa yang terbaik bagi mereka.

2. Dengarkan dengan Seksama. 

Menjadi pendengar yang baik adalah langkah pertama. Sebelum memberikan nasihat, pastikan untuk memahami situasi dan perasaan orang yang dibantu. Ini membantu mereka merasa dihargai dan lebih terbuka pada nasihat yang akan berikan.

3. Gunakan Pendekatan Empatik. 

Usahakan menempatkan diri pada posisi orang yang sedang dinasihati. Dengan berempati, pemberi nasihat bisa menyampaikan pesan yang lebih lembut dan tidak terkesan menyalahkan.

4. Berbicara dengan Menggunakan "Saya".

Alih-alih mengatakan, "Kamu harus melakukan ini," lebih baik gunakan kalimat seperti, "Saya merasa jika kamu mencoba ini, mungkin akan lebih baik." Dengan cara ini, maka tidak ada pemaksakan pandangan, namun lebih pada berbagi pengalaman pribadi.

5. Beri Ruang untuk Refleksi Diri. 

Menasihati tanpa menggurui bisa dilakukan dengan cara memberi kesempatan pada orang tersebut untuk merenung dan menemukan solusinya sendiri. Dengan begitu, mereka merasa memiliki kontrol terhadap keputusan yang diambil.

6. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah. 

Alihkan percakapan dari masalah yang ada dan fokuskan pada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Ini akan memberi kesan bahwa pemberi nasihat ingin membantu, bukan menghakimi.

7. Berikan Nasihat dengan Terselubung. 

Terkadang, cara terbaik untuk memberikan nasihat adalah dengan bertanya pertanyaan yang memicu pemikiran mereka. Seperti yang diajarkan dalam metode Socrates, dengan bertanya, maka dapat mendorong orang untuk menemukan jawaban sendiri.

Dengan mengikuti cara menasihati tanpa menggurui di atas, diharapkan siapa pun bisa memberikan nasihat yang membangun tanpa membuat orang lain merasa tidak nyaman. Tentunya tidak lupa untuk selalu menjaga komunikasi yang terbuka dan penuh pengertian.#ES

Direfensi dari Media Sosial

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search