-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Sepuluh Tips Menyusun Kata-kata yang Membuka Pikiran Orang

- August 23, 2025
advertise here
advertise here

 

Sepuluh Tips Menyusun Kata-kata yang Membuka Pikiran Orang

Oleh : Dr. Bahrodin

1. Jangan memulai dengan kebenaran mutlakmu. Mulailah dengan pertanyaan yang merangkul keraguan mereka, karena pintu pikiran hanya terbuka dari dalam.

2. Kata-kata yang menusuk akan menemui tembok pertahanan, sementara kata-kata yang bertanya dengan tulus akan menemui celah untuk masuk.

3. Untuk membuka pikiran yang terkunci, kuncinya bukanlah argumentasi yang keras, melainkan empati yang membisik, "Saya mengerti mengapa kau merasa demikian."

4. Orang tidak peduli seberapa banyak Anda tahu, sampai mereka tahu seberapa besar Anda peduli. Rawatlah hatinya terlebih dahulu, maka pikirannya akan mengikuti.

5. Jadilah pendengar yang lapang sebelum menjadi penyampai yang lantang. Pikiran yang didengarkan akan lebih lentur untuk menerima sudut pandang baru.

6.  Cerita adalah jembatan yang menghubungkan keyakinan lama dengan gagasan baru. Sebuah kisah dapat menyampaikan kebenaran tanpa terasa mengancam.

7.  Ubahlah pernyataan "kamu salah" menjadi sebuah pertanyaan "bagaimana jika kita lihat dari sudut ini?". Ini adalah undangan, bukan serangan.

8.  Kata-kata yang membuka pikiran adalah yang menawarkan pandangan, bukan yang memaksakan keyakinan. Perbedaan antara keduanya terletak pada rasa hormat.

9. Ketika berhadapan dengan pemikiran yang tertutup, taburkanlah benih keraguan yang lembut, bukan hujan argumentasi yang deras. Benih itu akan tumbuh dengan sendirinya.

10. Fokuskan pada kesepakatan yang kecil terlebih dahulu. Sebuah "iya" yang kecil dapat menjadi batu loncatan menuju "iya" yang lebih besar.#ES

Direfensi dari Media Sosial

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search