-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Sepuluh Tips Menyampaikan Kritik Tanpa Merusak Hubungan

- August 17, 2025
advertise here
advertise here

 

Sepuluh Tips Menyampaikan Kritik Tanpa Merusak Hubungan

Oleh : Dr. Bahrodin

Berikut adalah tips dan trik lengkap untuk menyampaikan kritik dengan efektif, tanpa merusak hubungan:  

1. Mulailah dengan Kalimat Positif  

Sebelum menyampaikan kritik, berikan apresiasi terlebih dahulu. Misalnya, jika kamu ingin mengkritik kerja tim, kamu bisa mengatakan, Aku sangat menghargai kerja keras kalian selama ini. Namun, ada satu hal yang mungkin bisa kita perbaiki bersama. Dengan begitu, lawan bicara tidak langsung merasa diserang.  

2. Gunakan Bahasa yang Netral dan Objektif  

Hindari kata-kata yang menyudutkan seperti kamu selalu atau kamu tidak pernah. Sebaliknya, fokus pada fakta dan dampak dari tindakan tersebut. Contoh: Aku perhatikan deadline beberapa tugas terakhir sering molor. Apa ada kendala yang bisa kita bantu?  

3. Sampaikan dengan Empati  

Coba pahami sudut pandang orang lain sebelum mengkritik. Tanyakan dulu pendapat mereka, misalnya: Bagaimana perasaanmu tentang proyek ini? Aku ada beberapa masukan, boleh kita diskusikan? Dengan begitu, kritikmu tidak terasa seperti serangan pribadi.  

4. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah  

Jangan hanya menyalahkan, tapi tawarkan alternatif solusi. Misalnya: Mungkin next time kita bisa mencoba metode X agar lebih efisien. Apa menurutmu itu bisa diterapkan? Ini menunjukkan bahwa kamu peduli pada perbaikan, bukan sekadar mengeluh.  

5. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat  

Jangan mengkritik di depan banyak orang, apalagi di media sosial. Lebih baik ajak bicara secara privat, baik lewat chat pribadi atau obrolan empat mata. Kritik di depan umum bisa memicu rasa malu dan defensif.  

6. Gunakan Teknik Sandwich Feedback  

Teknik ini efektif untuk membuat kritik lebih mudah diterima:  

- Lapisan atas (positif): Aku suka ide kreatifmu dalam presentasi ini.  

- Isi (kritik): Tapi aku perhatikan datanya agak kurang lengkap. Mungkin bisa kita tambahkan?  

- Lapisan bawah (positif lagi): Kalau sudah lengkap, pasti bakal lebih powerful!  

7. Hindari Emosi Negatif  

Jika kamu sedang kesal, tunggu sampai emosi mereda sebelum memberi kritik. Kritik yang dilandasi emosi cenderung terdengar kasar dan tidak produktif.  

8. Jadikan Kritik Sebagai Diskusi, Bukan Perintah  

Ajaklah mereka berdiskusi, bukan hanya memberi instruksi. Misalnya: Menurutmu, bagaimana cara meningkatkan kolaborasi tim kita? Aku rasa ada beberapa hal yang bisa kita optimalkan.  

9. Beri Ruang untuk Tanggapan  

Setelah menyampaikan kritik, dengarkan respon mereka. Bisa jadi ada alasan di balik kesalahan tersebut, atau mereka punya ide perbaikan yang lebih baik.  

10. Akhiri dengan Dukungan  

Tutup percakapan dengan kalimat yang membangkitkan semangat, seperti: Aku yakin kita bisa lebih baik lagi ke depannya. Kalau ada kendala, bisa diskusi lagi sama aku.  

Kenapa Tips Ini Relevan di Zaman Sekarang?  

Di era media sosial, orang semakin sensitif terhadap kritik. Banyak konflik terjadi hanya karena cara menyampaikan masukan yang kurang tepat. Dengan teknik di atas, kamu bisa menjaga hubungan baik sambil tetap membangun progres bersama.  

Kritik seharusnya bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk membantu orang lain tumbuh. Jika disampaikan dengan cara yang tepat, justru bisa memperkuat trust dan kolaborasi. Jadi, next time kamu ingin memberi masukan, coba terapkan tips ini dan lihat perbedaannya!#BHRDN&ES

Direfensi dari Media Sosial

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search