-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Guru Perlu Belajar Menjadi Pembawa Acara di Sekolah

- October 10, 2025
advertise here
advertise here



 Guru Perlu Belajar Menjadi Pembawa Acara di Sekolah

Oleh : Dr. Bahrodin

Dalam keseharian di sekolah, guru sering kali dihadapkan pada berbagai peran. Selain mengajar dan mendidik, guru juga kerap terlibat dalam kegiatan sekolah seperti upacara, peringatan hari besar, lomba, seminar, hingga acara perpisahan. Tidak jarang, guru diminta menjadi pembawa acara (MC) — bahkan secara mendadak.

Karena itu, kemampuan menjadi pembawa acara sebaiknya tidak dianggap sepele. Di balik tugas yang terlihat sederhana, ada banyak nilai dan keterampilan yang bermanfaat bagi profesi guru.

🌟 Mengapa Guru Perlu Belajar Menjadi Pembawa Acara?

📍1. Kegiatan Sekolah Membutuhkan Sosok yang Siap Tampil

Di sekolah, hampir setiap bulan ada kegiatan yang memerlukan pembawa acara. Jika guru memiliki kemampuan ini, kegiatan akan berjalan lebih tertib, komunikatif, dan menarik bagi peserta. Acara sekolah pun akan terasa lebih hidup dan profesional.

📍2. Melatih Kemampuan Berbicara di Depan Umum

Menjadi MC berarti melatih public speaking — keterampilan yang juga sangat penting dalam proses mengajar. Guru yang fasih berbicara, mampu mengatur tempo, serta pandai memainkan intonasi suara akan lebih mudah menarik perhatian siswa di kelas.

📍3. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Kepemimpinan

Saat memandu acara, guru belajar mengendalikan suasana dan berinteraksi dengan banyak orang. Hal ini memperkuat rasa percaya diri sekaligus kemampuan kepemimpinan (leadership), yang merupakan karakter penting bagi seorang pendidik.

📍4. Menjadi Teladan Bagi Siswa

Guru adalah panutan. Ketika guru tampil dengan bahasa yang santun, suara yang berwibawa, dan sikap percaya diri, siswa akan belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik di depan umum. Dengan kata lain, guru bukan hanya mengajar lewat kata, tetapi juga lewat keteladanan.

📍5. Menambah Profesionalisme dan Peluang Baru

Keterampilan menjadi MC bisa membuka banyak peluang — misalnya dipercaya menjadi moderator seminar, pemandu acara pelatihan, atau perwakilan sekolah di kegiatan resmi. Guru yang serba bisa tentu menjadi aset berharga bagi sekolah.

📍6. Meningkatkan Citra Sekolah

Ketika kegiatan sekolah dipandu dengan rapi dan menarik oleh guru, hal ini turut membentuk citra positif sekolah di mata orang tua, tamu, maupun masyarakat. Guru menjadi wajah profesional yang merepresentasikan kualitas sekolah.

🎤 Apa yang Bisa Dipelajari Guru?

Agar tampil percaya diri dan menarik, guru dapat mempelajari beberapa teknik dasar dalam dunia pembawa acara:

✅Teknik vokal dan artikulasi – melatih kejelasan dan kekuatan suara

✅Pengaturan tempo dan intonasi – agar penyampaian tidak monoton

✅Penggunaan bahasa yang sopan dan luwes – disesuaikan dengan jenis acara

✅Bahasa tubuh dan ekspresi wajah – mendukung komunikasi yang efektif

✅Kemampuan berimprovisasi – menghadapi perubahan acara dengan tenang

✅Menyusun dan memahami naskah acara – agar jalannya kegiatan tetap terarah

Pelatihan singkat atau kegiatan internal di sekolah bisa menjadi wadah untuk melatih kemampuan ini, misalnya melalui workshop komunikasi publik atau pelatihan MC bagi guru.

Menjadi pembawa acara bukan hanya tentang berbicara di depan mikrofon, tetapi tentang mengelola suasana, membangun komunikasi, dan menunjukkan kepribadian profesional seorang guru.

Keterampilan ini membantu guru tampil lebih siap di berbagai situasi, memperkuat kepercayaan diri, dan menjadi teladan nyata bagi siswa.

Maka dari itu, belajar menjadi pembawa acara adalah langkah kecil yang membawa dampak besar — untuk diri sendiri, untuk siswa, dan untuk kemajuan sekolah. Bagaimana? Semoga bermanfaat. #ES


Direferensi dari Medsos.


Advertisement advertise here
This Newest Prev Post

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search