Selamat dan Sukses atas Ujian Terbuka Promosi Doktor Turno, S.Sos.I., M.Pd.
Dr. Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Umum Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia-Ikatan Guru Vokasi Indoneisa Maju (PPVI-IGVIM), mengucapkan selamat dan sukses atas Ujian Terbuka Promosi Doktor Turno, S.Sos.I., M.Pd. Selain mengirimkan karangan bunga ucapan selamat dan sukses kepada saudara Turno, Ketum PPVI-IGVIM itu juga ikut hadir dalam ujian terbuka saudara Turno.
Bertempat diruang sidang Gd G Lt 1, Sekolah Pascasarjana (SPS) Unnes Bendan Ngisor, Semarang Hari/tanggal : Senin, 13 Oktober 2025, berlangsung Ujian Terbuka Promosi Doktor Manajemen Pendidikan SPS Unnes. Saudara Turno, dengan semangat dan penuh dedikasi tinggi menempuh S3 dengan masa studi 2,1 tahun. Sebuah capaian yang luar bisa dan patut diapresiasi.
Saudara Turno, kini menyandang gelar doktor bidang Manajemen Kependidikan dari Unnes, setelah mempertahankan sidang ujian terbuka promosi doktor. Kini gelar beliau menjadi Dr. Turno, S.Sos.I., M.Pd.
Dihadapan dewan penguji dan dewan guru besar diantaranya, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum (Direktur SPS Unnes/Ketua Dewan Penguji), Prof. Dr. Eko Handoyo, M.Si (Wakil Direktur I SPS Unnes/Sekretaris/Penguji), Dr. Aman Simaremare, S.Psi., MS. (penguji I), Ali Formen, S.Pd., M.Ed., Ph.D (Penguji II), Prof. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd. (Penguji III), Prof. Dr. Drs. Asrori, MS. (Penguji IV/Anggota Promotor, Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd., (Penguji V/Kopromotor), Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., (Penguji VI/Promotor).
Saudara Turno dengan lancar menjawab semua pertanyaan para penguji. Disertasi dengan judul : "Pengembangan Manajemen Dana Desa untuk Mendukung Tujuan ke-empat Sustainable Development Goals (SDGS) pendidikan di Kabupaten Batang.
Dalam paparannya saudara Turno, menyampaiakan bahwa Pengembangan manajemen dana desa dilakukan mendukung tujuan ke-4 SDGs di Kabupaten Batang. Dilakukan melalui berbagai cara, seperti meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai program yang mendidik, diantaranya pelatihan literasi dan numerasi untuk anak-anak dan orang dewasa. Menyediakan akses pendidikan yang lebih baik bagi semua warga desa (seperti pembangunan sekolah, fasilitas belajar, dan program beasiswa), serta meningkatkan mutu pendidik melalui pelatihan dan sertifikasi.
Manajemen dana desa yang efektif juga perlu didukung oleh transparansi dan akuntabilitas untuk memastikan dana tersebut digunakan secara optimal untuk program pendidikan yang berdampak. Beberapa langkah konkret yang dapat diambil:
1. Perencanaan dan alokasi dana yang strategis, dengan menIdentifikasi kebutuhan, pemetaan kebutuhan pendidikan di setiap desa, termasuk kekurangan fasilitas, akses, kualitas guru, dan program studi yang dibutuhkan. Memprioritaskan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes), untuk program pendidikan yang paling mendesak dan memiliki dampak jangka panjang. Fokus pada keberlanjutan, alokasikan sebagian dana untuk program pengembangan kapasitas masyarakat, seperti pelatihan guru dan penyediaan materi ajar yang relevan.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan, dilakukan dengan program literasi dan numerasi. Dana desa dapat digunakan untuk program-program yang meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, terutama bagi anak-anak dan orang dewasa yang belum memiliki kesempatan untuk sekolah. Pembangunan dan perbaikan fasilitas: Gunakan dana desa untuk membangun atau memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, seperti perpustakaan, ruang kelas, sanitasi sekolah, dan taman belajar. Beasiswa, sediakan program beasiswa bagi siswa yang tidak mampu secara finansial untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti pelatihan keterampilan.
3. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik, dilakukan dengan pelatihan dan sertifikasi: Dana desa dapat digunakan untuk mendukung pelatihan dan sertifikasi guru agar memiliki kompetensi yang lebih baik dalam mendidik dan mengajar. Insentif: Berikan insentif tambahan bagi guru yang bekerja di daerah terpencil atau daerah yang kekurangan tenaga pengajar.
4. Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat, dengan melibatkan masyarakat, ajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan pendidikan di desa, mulai dari perencanaan hingga pengawasan, agar sesuai dengan kebutuhan lokal. Kemitraan: Jalin kemitraan dengan pemerintah daerah, dinas pendidikan, LSM, dan sektor swasta untuk mendukung program pendidikan desa, seperti melalui pelatihan guru atau program bantuan.
5. Pengawasan dan Akuntabilitas, adanya transparansi: Pastikan anggaran pendidikan desa dan realisasinya dapat diakses oleh masyarakat secara terbuka dan mudah. Monitoring dan evaluasi: Lakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan program pendidikan, dan evaluasi dampaknya agar dapat dilakukan perbaikan yang berkelanjutan.
Turno sehari-hari sebagai tenaga ahli Kemendes dan berpengalaman sebagai tenaga ahli KPU Batang, juga mengajar di IAIN (kini UIN Gusdur Pekalongan).
Dr. Edy Siswanto merasa senang atas capaian Dr. Turno, dimana studinya lebih cepat. Dr. Edy juga merasa senang karena secara tidak langsung ikut membimbing dan memberikan arahan juga motivasi bagainana bisa cepat menyelesaikan studi S3 tapat waktu. Bahkan saudara Turno, terlalu cepat dengan masa studi jauh lebih singkat daripada Dr. Edy yang menempuhnya dengan waktu 3,2 tahun.
Seorang mentor akan lebih senang manakala yang dimentori lebih baik daripada sang mentor itu sendiri ujar Dr. Edy.
