-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Bagaimana Tanda Akal yang Berpendidikan?

- August 07, 2025
advertise here
advertise here

Bagaimana Tanda Akal yang Berpendidikan?

Menurut Aristoteles, Tanda Akal Berpendidikan Mampu Mempelajari Pemikiran-peikiran Orang lain Tanpa Harus Menerima

Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Stagira, Yunani. Ayahnya adalah dokter pribadi Raja Makedonia, sehingga sejak muda ia sudah terbiasa dengan ilmu pengetahuan dan pengamatan terhadap alam. Pada usia 17 tahun, ia pergi ke Athena untuk belajar di Akademi milik Plato, gurunya yang paling berpengaruh. Setelah dua dekade belajar dan mengajar di sana, ia kemudian mendirikan sekolah filsafatnya sendiri, Lyceum, yang menjadi pusat pembelajaran penting dunia klasik.

Aristoteles dikenal sebagai pemikir serba bisa. Ia menulis dan mengembangkan gagasan dalam berbagai bidang—logika, etika, politik, metafisika, biologi, fisika, hingga retorika. Salah satu warisannya yang paling terkenal adalah Etika Nikomachea, yang menekankan pentingnya kebajikan dan jalan tengah (golden mean) dalam kehidupan manusia. Ia juga adalah guru pribadi dari Alexander Agung, yang membawa banyak pengaruh pemikiran Yunani ke wilayah kekuasaan yang luas.

Kiprah Aristoteles mengubah arah pemikiran dunia Barat. Logikanya menjadi dasar ilmu pengetahuan selama berabad-abad, dan metode berpikir kritis yang ia kembangkan masih digunakan hingga hari ini. Berbeda dari gurunya, Plato, yang fokus pada dunia ide, Aristoteles menekankan pentingnya observasi nyata dan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Melalui pendekatan rasional dan sistematis, Aristoteles meletakkan fondasi bagi ilmu pengetahuan modern dan filsafat sebagai alat memahami kehidupan. Warisannya menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia.#ES&BHRDN

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search