-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Seperti Apa Ciri Pembelajaran Mendalam itu, dan yang Membedakan dengan Pembelajaran yang Ada Saat Ini?

- August 07, 2025
advertise here
advertise here



Seperti Apa Ciri Pembelajaran Mendalam itu, 

dan yang Membedakan dengan Pembelajaran yang Ada Saat Ini?


Dalam setiap Trainer of Trainers (TOT), para Narasumber Pembelajaran Mendalam (PM) mulai dari guru, Kepala Sekolah, Pengawas baik pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Mengawalinya dengan pertanyaan : 

Apa yang "membedakan" PM dengan yang ada saat ini ? Jawabannya bisa dijelaskan dalam tulisan berikut ini. Secara sederhana ada beberapa ciri khas dari PM, khususnya yang terdapat dalam Pengalaman Belajar Memahami, Mengaplikasi., Merefleksi (3M) : 

Ditahap "Pemahaman", baik pengetahuan teoritis, maupun aplikatif" agar murid bisa memahami apa gunanya mereka mempelajari sebuah materi pelajaran. Adanya "Pengetahuan Nilai & Karakter" agar murid bisa memahami bahwa dalam setiap materi pelajaran terkandung nilai & Karakter yang akan menjaga agar aplikasi materi itu bertujuan baik. Adanya "Pendalaman Pengetahuan" 

Ditahap "Mengaplikasi", agar murid bisa memiliki pengalaman nyata tentang bagaimana materi pelajaran ini bisa diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah (problem solving) dan di tahap inilah Kemitraan pembelajaran sangat penting khususnya yang terkait dengan hubungan luar sekolah dan masyarakat. 

Ditahap "Merefleksi", agar murid bisa mengevaluasi dan memaknai apa yang telah mereka lakukan di tahap Mengaplikasi serta apakah ada hal-hal yang harus diperbaiki agar mampu "meregulasi diri". Tahap Merefleksi dan Mengaplikasi tidak dapat dipisah dan inilah esensi utama dari PM. 

Demikian sedikit informasi yang bisa membantu para Narsum dan Fasilitator PM yang saat ini sedang bekerja keras dalam Bimtek PM para Guru dan Kepala Sekolah.

Ingat : ini sebuah proses yang pasti perlu proses dan terkadang muncul tantangan, hambatan dan kesulitan bahkan tidak jarang ada kesalahan dan kegagalan. Tetapi dengan Growth Mindset semuanya dijadikan "proses belajar" yang hanya mengenal kata "belum bisa & butuh waktu" setiap muncul kendala. Orang belajar PM tidak  kenal dengan kata : tidak bisa dan sulit.

Direferensi dari Tulisan Prof. Djohan Yoga

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search