-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Telah Terbit Buku : "Dakwah Digital di Era Milineal"

- August 06, 2025
advertise here
advertise here

 Telah Terbit Buku : "Dakwah Digital di Era Milineal"


Buku ini, buku kesekian kali dari penulis Dr. Edy Siswanto, bersama teman-teman lain. Penulisnya sendiri sudah agak lupa mungkin ini bukunya yang ke-21 penulis..nanti dicek lagi, karena ini sudah lama setahunan kok baru dikabari akan segera terbit ISBN nya...Ini bukan masalah buku ini akan laku tidak, namun setidaknya buku ini akan menjadii saksi, menjadi jejak peninggalan karya yang akan bisa menjadi referensi dan bahan bacaan bagi siapapun yang membutuhkannya..pastilah itu. 
Kalau semua berfikir buku apakah menghasilkan uang atau tidak. Wah, bisa tidak ada lagi yang mau menulis buku. Buku masih penting keberadaannya ditengah sumber informasi yang bisa diakses siapapun.
Berikut adalah cuplikan Buku "Dakwah Digital di Era Milineal', dengan Penulis Pertama, Dr. Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd.

Persoalan dakwah adalah persoalan kita semua sebagai umat manusia. Dakwah sudah ada sejak dulu kala. Kewajiban dakwah bukan hanya mereka yang disebut sebagai guru, kyai maupun mubaligh saja. Agama mengajarkan untuk “balighu ani walau ayat”. Baik perseorangan maupun berjamaah dituntut untuk adanya dakwah. Diantara dalil-dalil mengenai keharusan adanya dakwah, Allah SWT. berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ

عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan al-Khayr (al-Islâm), menyuruh kebajikan, dan mencegah kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS Ali ‘Imran [3]: 104).

Melalui ayat di atas, syariat Islam telah mewajibkan umat Islam untuk berdakwah. Untuk menyampaikan pemikiran dan hukum-hukum Allah ditengah masyarakat. Yang dimaksud tentu bukan sekadar adanya seseorang atau kelompok jamaah yang dapat merealisasikan tujuannya yaitu mendakwahkan Islam, memerintahkan kebajikan, dan mencegah kemungkaran. Lebih dari itu, yang dituntut juga bukan sekadar mendakwahkan Islam, namun juga memerintahkan kebajikan, dan mencegah kemungkaran.

Rasulullah SAW. Bersabda : “Tidak halal atas tiga orang yang berada di muka bumi kecuali mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi amir (pemimpin)”. (HR Ahmad ibn Hanbal). Hadits ini menekankan pentingnya memiliki pemimpin dalam sebuah komunitas atau kelompok, sekalipun jumlahnya hanya tiga orang. Pemimpin ini berfungsi untuk mengatur, memimpin, dan membuat keputusan yang menguntungkan semua anggota kelompok. Bahwa kepemimpinan tidak hanya diperlukan dalam komunitas besar, tetapi juga dalam kelompok kecil. Pemimpin membantu menjaga ketertiban dan memastikan tujuan kelompok tercapai. Dengan adanya pemimpin, anggota kelompok diharapkan untuk taat dan bekerja sama demi kebaikan bersama. Pemimpin bertugas memfasilitasi dan mengarahkan upaya kolektif.

Dakwah, dakwah dalam hal ini, “Dakwah Islam” adalah kegiatan mengajak orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT, sesuai dengan ajaran Islam. Dakwah juga berarti menyebarkan ajaran Islam, nilai-nilai kebaikan, dan pesan-pesan Islam. Kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu "da'wa" yang berarti seruan, panggilan, ajakan, atau Jamuan. 

Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga membangkitkan dan mengembalikan potensi fitri orang itu, dan dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Hakekat yang paling penting adalah adanya keyakinan atau kepercayaan bahwa Allah hanya satu dan tiada satu pun yang dapat menyamai-Nya, sehinga mau melaksanakan perintah-Nya. Hukum dakwah adalah wajib a’in, dalam arti wajib bagi setiap muslim untuk berdakwah sesuai dengan apa ayang ia ketahui. Obyek dakwah dengan urutan kepada diri sendiri, keluarga, sanak keluarga dekat atau sanak famili, sebagian kelompok, kepada seluruh umat manusia.

Dakwah merupakan istilah dalam bahasa Arab yang artinya adalah ajakan. Dakwah merupakan suatu kegiatan yang memiliki sifat menyerukan, mengajak serta memanggil manusia untuk beriman serta taat pada Allah, Tuhan semesta alam sesuai dengan akidah, akhlak serta syariat Islam dengan penuh kesadaran dan secara terencana. Tujuan utama dari dakwah adalah untuk dapat mencapai kebahagiaan yang ada di dunia serta di akhirat.

Pengertian dakwah secara terminologi dalam bahasa Arab adalah kata dakwah merupakan kata benda dari kata kerja da’a yad’u yang memiliki arti seruan, panggilan, ajakan ataupun jamuan. Kata dakwah sering kali dirangkai dengan kata  ilmu serta kata Islam, sehingga menjadi ilmu dakwah serta dakwah Islam atau “ad dakwah al Islamiyah”.jamuan.



Lebih lengkapnya buku ini segera akan terbit, setelah ada ISBN..🙏🙏🙏🙏🙏






Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search