-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Cara Agar Siswa Mau Merefleksi Pembelajaran

- September 10, 2025
advertise here
advertise here


 
Cara Agar Siswa Mau Merefleksi Pembelajaran

Oleh : Dr. Bahrodin

Refleksi pembelajaran sering kali dianggap hal sepele oleh siswa. Padahal, kegiatan ini sangat penting karena membantu mereka menyadari apa yang sudah dipelajari, apa yang masih belum dipahami, serta bagaimana cara belajar yang lebih baik. Namun, tidak sedikit siswa yang enggan melakukan refleksi, entah karena merasa bosan, bingung, atau tidak tahu caranya. 

Maka, guru perlu menghadirkan strategi yang sederhana, menyenangkan, dan bermakna agar siswa mau terlibat.

Berikut beberapa cara agar siswa mau merefleksikan pembelajaran di kelas:

๐Ÿฆ1. Gunakan Pertanyaan Pemantik

Guru bisa memberi pertanyaan sederhana seperti:

๐Ÿ‘‰“Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?”

๐Ÿ‘‰“Bagian mana yang paling sulit?”

๐Ÿ‘‰“Kalau besok belajar lagi, apa yang ingin kamu pahami lebih dalam?”

๐Ÿฆ2. Gunakan Media Kreatif

๐Ÿ‘‰Refleksi tidak selalu harus menulis panjang. Bisa berupa:

๐Ÿ‘‰Menulis satu kalimat di sticky notes lalu ditempel di papan.

๐Ÿ‘‰Membuat gambar sederhana yang menggambarkan pemahaman.

๐Ÿ‘‰Membuat mind map singkat.

๐Ÿฆ3. Gunakan Permainan atau Simbol

Misalnya dengan emoji refleksi: siswa memilih ๐Ÿ˜Š (paham), ๐Ÿ˜ (cukup paham), ๐Ÿ˜• (belum paham). Dengan cara ini, siswa lebih mudah menyampaikan perasaan belajarnya.

๐Ÿฆ4. Beri Waktu Singkat tapi Konsisten

Refleksi tidak perlu lama, cukup 3–5 menit di akhir pelajaran. Yang penting, dilakukan secara rutin agar menjadi kebiasaan.

๐Ÿฆ5. Jadikan Bagian dari Apresiasi

Guru bisa menanggapi hasil refleksi dengan apresiasi: “Terima kasih, jawabanmu sangat membantu Bapak/Ibu untuk tahu apa yang perlu diperbaiki.” Dengan begitu, siswa merasa pendapatnya dihargai.

Membiasakan refleksi di kelas bukan hanya membuat siswa lebih sadar akan proses belajarnya, tetapi juga membantu guru memahami kebutuhan peserta didik. Kuncinya adalah membuat refleksi sederhana, menyenangkan, dan penuh makna. Jika dilakukan dengan konsisten, refleksi akan menjadi budaya positif di kelas yang mendukung tumbuhnya kemandirian dan rasa tanggung jawab belajar.

Bagaimana? Semoga bermanfaat ✨ Jangan lupa beri masukan.#ES

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search