-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Contextual Teaching and Learning (CTL)

- September 11, 2025
advertise here
advertise here


 
Contextual Teaching and Learning (CTL)

Oleh : Dr. Bahrodin

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah model pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Dengan CTL, siswa tidak hanya menghafal teori, tetapi juga memahami bagaimana pengetahuan tersebut bisa digunakan dalam keseharian.

Guru berperan sebagai fasilitator, sementara siswa aktif mencari, menemukan, dan membangun sendiri pengetahuannya melalui pengalaman.

Tujuan CTL✨

✅Membantu siswa memahami konsep pelajaran secara lebih bermakna.

✅Menghubungkan pelajaran dengan konteks kehidupan nyata.

✅Melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.

✅Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

Karakteristik CTL✨

1. Keterkaitan: Materi dihubungkan dengan kehidupan nyata.

2. Pengalaman Nyata: Belajar dengan cara mengalami, bukan sekadar menghafal.

3. Keterlibatan Aktif: Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

4. Kolaboratif: Siswa bekerja sama dalam kelompok.

5. Kritis dan Reflektif: Melatih siswa menganalisis, berpikir kritis, dan melakukan refleksi.

Komponen Utama CTL✨

Menurut Johnson (2002), ada 7 komponen CTL, yaitu:

1. Konstruktivisme → Siswa membangun sendiri pengetahuannya.

2. Inkuiri → Siswa menemukan pengetahuan melalui proses bertanya dan mencari.

3. Bertanya (Questioning) → Digunakan untuk menggali pengetahuan siswa.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community) → Belajar dalam kelompok atau kerja sama.

5. Pemodelan (Modeling) → Guru atau siswa lain memberi contoh nyata.

6. Refleksi (Reflection) → Siswa merenungkan pengalaman belajar.

7. Penilaian Autentik (Authentic Assessment) → Penilaian berdasarkan tugas nyata, bukan hanya tes.

Sintak/Langkah CTL dalam Pembelajaran✨

1. Kegiatan PendahuluanšŸ”„

  • Guru menyampaikan tujuan dan mengaitkan materi dengan pengalaman nyata siswa.
  • Memberikan apersepsi berupa pertanyaan atau permasalahan kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan IntišŸ”„

  • Konstruktivisme: Guru memancing siswa mengaitkan materi dengan pengalaman mereka.
  • Inkuiri: Siswa mencari informasi, melakukan percobaan, atau diskusi untuk menemukan konsep.
  • Questioning: Guru dan siswa bertanya jawab untuk memperdalam pemahaman.
  • Learning Community: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah.
  • Modeling: Guru atau siswa menunjukkan contoh nyata penerapan materi.

3. Kegiatan PenutupšŸ”„

Refleksi: Siswa menyampaikan kembali apa yang sudah dipelajari dan manfaatnya.

Authentic Assessment: Guru menilai hasil kerja siswa melalui tugas, proyek, atau laporan, bukan hanya tes tertulis.

Kelebihan CTL✨

  • Membuat belajar lebih bermakna.
  • Meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
  • Mendorong siswa aktif dan kreatif.
  • Menghubungkan teori dengan praktik nyata.

Kekurangan CTL✨

  • Membutuhkan waktu lebih lama.
  • Guru harus kreatif dalam merancang pembelajaran.
  • Tidak selalu cocok untuk semua materi pelajaran.

Bagaimana? Semoga bermanfaat ✨ Jangan lupa beri saran, ya šŸ™

Direferensi dari Media Sosial
Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search