-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL)

- September 05, 2025
advertise here
advertise here

 

Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL)

Oleh : Dr. Bahrodin

Hallo teman-teman guru hebat, kali ini kita bahas tentang model pembelajaran PBL, ya. Ini materi singkat dan contoh langkah-langkah pembelajarannya di kelas. Mari dicek, ya!

Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan menggunakan masalah nyata sebagai pemicu belajar. Siswa diajak untuk berpikir kritis, mencari solusi, dan bekerja sama untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan guru.

Tujuan PBL

1. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

2. Melatih keterampilan pemecahan masalah.

3. Membiasakan siswa bekerja sama dalam kelompok.

4. Menghubungkan teori dengan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Karakteristik PBL

1. Menggunakan masalah nyata sebagai titik awal pembelajaran.

2. Siswa aktif mencari informasi, bukan hanya menerima dari guru.

3. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan pusat informasi.

4. Hasil belajar tidak hanya pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran PBL

Mata Pelajaran : IPA

Materi : Sistem Pencernaan pada Manusia

1. Pendahuluan (10 menit)

✅Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan memotivasi siswa.

✅Apersepsi: Guru menunjukkan gambar jajanan pinggir jalan yang kurang higienis.

✅Guru mengajukan pertanyaan pemicu:

“Mengapa makanan yang tidak bersih bisa menyebabkan gangguan pencernaan?”

✅Guru menyampaikan tujuan pembelajaran: siswa diharapkan mampu menjelaskan sistem pencernaan dan menganalisis gangguan pencernaan.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Mengorientasikan siswa pada masalah

✅Guru menayangkan kasus: “Seorang anak sering sakit perut setelah makan makanan pedas di warung.”

✅Siswa diajak memahami masalah tersebut.

b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

✅Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

✅Setiap kelompok mendapat tugas mencari penyebab, proses pencernaan yang terganggu, dan solusi.

c. Membimbing penyelidikan individu/kelompok

✅Siswa mencari informasi dari buku, internet, atau diskusi.

✅Guru mendampingi, memberikan pertanyaan pengarah.

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

✅Setiap kelompok membuat poster sederhana/diagram sistem pencernaan dan gangguannya.

✅Presentasi hasil di depan kelas.

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

✅Guru dan siswa merefleksikan hasil diskusi.

✅Guru menekankan konsep penting tentang organ pencernaan dan cara menjaga kesehatan sistem pencernaan.

3. Penutup (10 menit)

✅Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

✅Guru memberikan umpan balik dan apresiasi kepada kelompok.

✅Refleksi: siswa menyebutkan hal baru yang dipahami hari ini.

✅Pemberian tugas rumah: membuat artikel pendek tentang cara menjaga kesehatan pencernaan.

✅Doa bersama dan salam penutup. Bagaimana? Semoga bermanfaat.#ES

Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search