-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Pembelajaran

- September 05, 2025
advertise here
advertise here


 
Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Pembelajaran

Oleh : Dr. Bahrodin


Hallo teman-teman guru hebat, hari ini kita bahas perbedaan antara asesmen formatif dengan asesmen sumatif, ya. Mari dicek!

Dalam dunia pendidikan, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga harus menilai sejauh mana siswa memahami pelajaran. Penilaian ini dikenal dengan istilah asesmen. Dari berbagai jenis asesmen, ada dua yang paling sering digunakan, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Keduanya sama-sama penting, tetapi memiliki perbedaan yang cukup jelas, baik dari segi waktu, tujuan, maupun hasil yang diharapkan.

Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran masih berlangsung. Tujuannya bukan untuk memberikan nilai akhir, melainkan untuk melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sedang dipelajari. Hasil dari asesmen formatif biasanya digunakan guru untuk memperbaiki cara mengajar atau memberikan bimbingan tambahan kepada siswa. 

Sementara itu, asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan di akhir pembelajaran atau akhir periode tertentu, misalnya akhir bab, akhir semester, atau akhir tahun ajaran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa, dan biasanya hasilnya dicatat sebagai nilai resmi.

Agar lebih mudah dipahami, berikut perbedaan keduanya dalam beberapa aspek:

1. Waktu pelaksanaan

Formatif : Dilakukan selama proses belajar berlangsung.

Sumatif : Dilakukan di akhir pembelajaran atau akhir periode tertentu.

2. Tujuan utama

Formatif : Untuk memantau perkembangan siswa dan memperbaiki proses belajar.

Sumatif : Untuk menentukan hasil akhir yang biasanya dicatat sebagai nilai.

3. Fungsi bagi guru dan siswa

Formatif : Membantu guru mendeteksi kesulitan siswa lebih awal, lalu memberikan bimbingan tambahan. Bagi siswa, ini jadi kesempatan memperbaiki pemahaman.

Sumatif : Memberikan gambaran pencapaian akhir siswa, misalnya untuk rapor atau kelulusan.

4. Bentuk penilaian

Formati f: Pertanyaan lisan, kuis kecil, diskusi kelas, catatan guru, atau tugas singkat.

Sumatif: Ulangan akhir bab, ujian semester, proyek besar, atau tes resmi.

5. Sifat penilaian

Formatif : Bersifat diagnostik, yaitu menemukan kelemahan untuk diperbaiki.

Sumatif : Bersifat evaluatif, yaitu menilai keseluruhan hasil belajar.

Untuk memperjelas, mari kita lihat contoh nyata di kelas. Saat seorang guru sedang mengajar materi sistem pencernaan pada manusia, guru bertanya, “Anak-anak, organ apa yang pertama kali bekerja saat kita makan?”.

Pertanyaan sederhana ini adalah asesmen formatif, karena dilakukan di tengah pelajaran untuk mengecek pemahaman siswa. Jika ada yang masih salah, guru bisa langsung memberi penjelasan tambahan. Begitu juga dengan kuis singkat di akhir pertemuan, itu masih termasuk asesmen formatif.

Namun, setelah seluruh bab sistem pencernaan selesai, guru biasanya memberikan ulangan harian atau ujian bab. Nah, penilaian ini termasuk asesmen sumatif, karena bertujuan untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa dan biasanya nilainya dicatat di rapor.

Ringkasnya :

✅Asesmen formatif → fokus pada proses belajar, dilakukan terus-menerus, untuk perbaikan.

✅Asesmen sumatif → fokus pada hasil akhir belajar, dilakukan di akhir pembelajaran, untuk penentuan nilai.

Jika dianalogikan, asesmen formatif ibarat “rambu-rambu di jalan” yang menuntun siswa selama perjalanan belajar, sedangkan asesmen sumatif ibarat “garis finish” yang menunjukkan sejauh mana siswa sudah berhasil mencapai tujuan. Bagaimana? Semoga bermanfaat.





Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search