-->


Sekilas "The Siswanto Institute" "The Siswanto Institute" ini sebagai tempat kajian, curah rasa dan pemikiran, wahana urun rembug dan berbagi praktik baik. Memuat isue strategis aktual dan faktual, baik lingkup nasional, regional, maupun global. Berhubungan dengan dunia Pendidikan, Politik, Agama, Sains dan Teknologi, Pembelajaran, Bisnis-Kewirausahaan, Opini, Merdeka Belajar dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam Pendidikan Vokasi-SMK dan contain lainnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami. Menerima masukan, kritik, sumbangsih tulisan artikel dan pemikiran, semoga bermanfaat.

"SEDEKAH NILAI"

- June 07, 2025
advertise here
advertise here

 "SEDEKAH NILAI"


Nilai kan gak kulakan "Nilai gak beli kok"..Minta nilai berapa?

Itu kalimat yang sering kita dengar dari teman guru. Mbok yang "loman to" orang nilai tidak beli kok. Mbok sedekah Nilai to kapan lagi kalau gak sedekah. Bisanya kan hanya "Sedekah Nilai".

Itu istilah yang sering diucapkan oleh pak menteri. Kata teman saya, sebagai guru kita sudah maklum bahwa nilai rapor itu adalah hasil olahan alias tidak murni, alias katrol, alias hasil "ngaji" (ngarang biji). Tidak ada nilai yang polos, semua hasil poles. 

Alasannya apa? Katanya ada KKM. Kalau gak lewat KKM maka tidak bisa naik kelas. Di era kurikulum merdeka sebenarnya KKM sudah dihilangkan. Tapi toh budaya poles nilai sudah mengakar kuat. Susah dihilangkan. Apalagi nilai rapor digunakan sebagai alat seleksi masuk ke jenjang yang lebih tinggi yang disebut JALUR PRESTASI (SNBP).

Jalur prestasi ini ada baik di PPDB (SPMB) maupun SNPMB. Walhasil gak akan pernah bisa menghilangkan sedekah nilai. 

Sedekah nilai itu sudah dibaca oleh pak menteri Mu'ti, makanya muncul gagasan TKA (Tes Kompetensi Akademik) yang idenya akan digunakan sebagai alat seleksi masuk PTN, tentu mengganti nilai rapor. 

Sesungguhnya makna "Sedekah" yang diperbolehkan dalam Islam adalah pemberian sukarela kepada orang lain, baik berupa harta, tenaga, maupun ilmu, dengan niat ikhlas untuk mencari ridha Allah SWT. Sedekah dapat diberikan kepada siapa saja, termasuk keluarga, fakir miskin, anak yatim, orang yang berjuang di jalan Allah, dan mereka yang terlilit hutang. Sedekah memiliki berbagai bentuk, di antaranya:

1. Sedekah Harta, Memberikan uang, makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya yang bermanfaat bagi orang lain. 

2. Sedekah Tenaga, Membantu orang lain dalam berbagai hal, seperti mengangkat barang, membantu pekerjaan rumah, atau berpartisipasi dalam kerja bakti. 

3. Sedekah Ilmu, Mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, baik ilmu agama maupun ilmu duniawi. 

4. Sedekah Waktu, Menggunakan waktu untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain, seperti mengunjungi orang sakit atau memberikan perhatian kepada anak yatim. 

5. Sedekah Senyum, Memberikan senyuman kepada orang lain, karena senyum juga bisa menjadi sedekah. 

6. Sedekah Kata, Bertutur kata yang baik dan sopan, karena kata-kata yang baik juga bisa menjadi sedekah. 

7. Sedekah Perbuatan Baik, Melakukan perbuatan baik kepada sesama, seperti membantu orang yang membutuhkan, memberikan pertolongan kepada orang lain, atau memberi salam kepada orang yang ditemui. 

Siapa saja yang berhak menerima sedekah? Sedekah dapat diberikan kepada siapa saja, termasuk : 

  • Keluarga terdekat, seperti orang tua, saudara, dan kerabat miskin.
  • Fakir miskin dan anak yatim.
  • Tetangga dan kerabat dekat.
  • Orang yang berjuang di jalan Allah.
  • Lembaga sosial dan amal.
  • Orang yang terlilit hutang.
  • Panti asuhan.

Hukum Sedekah, Hukum dasar bersedekah adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan dan mendatangkan pahala. Namun, dalam kondisi tertentu, bersedekah bisa menjadi wajib, makruh, atau bahkan haram. 

Sedekah yang Tidak Diterima, Bersedekah dengan niat riya (pamer), Bersedekah dengan harta haram, Bersedekah ketika sedang terlilit hutang. 

Kesimpulan:

Sedekah adalah amal yang sangat disukai oleh Allah SWT, dan berbagai bentuk sedekah diperbolehkan, selama dilakukan dengan niat ikhlas dan tujuan yang benar. Dengan bersedekah, kita bisa mendapatkan pahala, keberkahan, dan kebaikan di dunia dan akhirat.

Lalu bagaimana dengan sedekah nilai guys apakah bisa dilakukan? apakah bisa diterima Allah SWT? Wallahu'Alam Bi Ashowab..




Advertisement advertise here

Promo Buku

Promo Buku
Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan

Supervisi Pendidikan

Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Logo TSI

Logo TSI
Logo The Siswanto Institue
 

Start typing and press Enter to search