BAGI TEMEN-TEMEN YANG MEMBUTUHKAN AD/ART IGVIM SILAHKAN DOWLOAD DI : https://drive.google.com/file/d/1J74SNCHxuh-akpVBN0i2bVarGcpvnlr6/view?usp=sharing
Akta Legalitas Silahkan Download di :
Web Blog ini berisi dan memuat masalah yang berhubungan dengan dunia Pendidikan, Merdeka Belajar, Teknologi, Vokasi, Agama, Bisnis dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam bidang dunia Vokasi SMK dan contain pendidikan yang lain pada umumnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami, ditunggu masukan, saran dan kritik solutipnya..semoga bermanfaat..
BAGI TEMEN-TEMEN YANG MEMBUTUHKAN AD/ART IGVIM SILAHKAN DOWLOAD DI : https://drive.google.com/file/d/1J74SNCHxuh-akpVBN0i2bVarGcpvnlr6/view?usp=sharing
Akta Legalitas Silahkan Download di :
MEMBANGUN KARAKTER ORGANISASI KUAT
Banyak orang
memandang, perubahan itu menakutkan. Namun, perubahan juga membawa harapan.
Sebagian besar dari kita tentu ingin berubah menjadi lebih baik; bekerja lebih
baik, dan memperoleh hasil yang lebih baik. Intinya, sebagian besar orang sebetulnya
tertarik melakukan perubahan. Sayangnya, banyak dari kita tidak tahu harus
mulai dari mana, atau malah terhantui dengan kegagalan di masa lalu ketika
inisiatif perubahan membuahkan kegagalan.
Bahkan,
menurut pusat survei global yang melakukan survei terhadap budaya dan manajemen
perubahan (change management) menunjukkan kalau tingkat keberhasilan
dari inisiatif perubahan besar hanya 54 persen saja, dan menurut pusat survei
tersebut, hasil ini terlalu rendah.
Jadi, apa
sebenarnya yang dibutuhkan organisasi khususnya organisasi profesi guru utamanya guru vokasi yang kuat agar bisa memiliki sifat kreatif, inovatif penuh inisiatif dalam melakukan
perubahan dan tahan banting?
Berikut 10
prinsip yang leadership dan karakter kuat dalam membangun budaya organisasi profesi guru vokasi yang kuat, independen, mandiri dan profesional seperti dikutip Industryweek.com:
Pertama, memimpin
dengan budaya
Dalam survei
Katzenbach Center, 84 persen dari eksekutif yang disurvei mengatakan budaya
organisasi mereka adalah penting bagi keberhasilan manajemen perubahan, dan 64
persen melihatnya lebih penting daripada strategi atau model operasi
perusahaan. Namun, biasanya orang yang memimpin proses perubahan manajemen ini
sering gagal jika bersinggungan dengan budaya yang sudah tertanam lama di dalam
organisasi.
Jadi,
alih-alih mencoba mengubah budaya yang sudah ada itu sendiri, manajer perubahan
harus lebih terampil dalam memanfaatkan energi emosional dari budaya tersebut.
Mereka harus memahami bagaimana cara orang-orang dalam berpikir, berperilaku,
melakukan pekerjaan, dan apakah ada keinginan dari orang-orang untuk berubah.
Untuk menggunakan energi emosional ini, pemimpin harus mencari unsur-unsur
budaya yang selaras dengan perubahan, membawa mereka ke latar depan, dan
menarik perhatian orang-orang yang siap untuk melakukan perubahan.
Kedua, mulai dari atas
Meskipun
keterlibatan karyawan dalam proses melakukan perubahan itu menjadi faktor yang
penting, semua inisiatif manajemen perubahan yang sukses itu selalu dimulai
dari komitmen top management. Artinya, para eksekutif puncak harus
terlibat dalam diskusi, mendengarkan saran dan masukan satu sama lain, dan
menerima sudut pandang yang berbeda dari biasanya untuk menyepakati visi demi
tujuan inisiatif perubahan yang besar. Disinilah, peran pemimpin, sebagai
penggerak perubahan, harus bertindak sebagai tim kolaboratif dan berkomitmen
penuh selama proses berlangsung.
Ketiga, libatkan semua lapisan dalam organisasi
Strategic
planners sering kali
gagal dalam memperhitungkan sejauh mana tingkat kemampuan seseorang, sehingga
inilah yang menjadi salah satu penyebab gagalnya inisiatif perubahan dalam
organisasi. Misalnya, orang-orang yang berada di garda depan (frontline)
cenderung memiliki pengetahuan di mana saja potensi gangguan dapat terjadi, apa
masalah teknis dan logistik yang perlu ditangani, dan bagaimana pelanggan
bereaksi terhadap perubahan itu sendiri. Sehingga, dengan semua pengetahuan
yang mereka miliki dan keterlibatan sepenuh hati dari mereka tentu akan lebih
memuluskan jalan bagi inisiatif perubahan.
Keempat, membuat setiap permasalahan dapat diselesaikan bersama
Pemimpin akan
sering membuat kasus untuk melakukan perubahan yang besar atas dasar tujuan
strategi bisnis, dengan berkata seperti, “kita akan memasuki pasar baru” atau
“kita ingin tumbuh 20% per tahun untuk tiga tahun ke depan”. Tujuan tersebut,
mungkin hal yang umum dan wajar saja jika dilakukan, namun mereka jarang
mengajak orang-orang secara emosional dengan cara yang dapat menjamin komitmen
kuat dari setiap orang untuk mencapai tujuan tersebut.
Manusia
menanggapi panggilan untuk bertindak yang melibatkan hati / emosional serta
pikiran mereka, sehingga membuat mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari
suatu yang penting. Dengan memahami budaya perusahaan, seorang pemimpin dapat
mengaktifkan hubungan pribadi yang kuat antara perusahaan dan karyawan.
Kelima, bertindak dengan pemikiran yang baru
Banyak
inisiatif perubahan hanya berasumsi bahwa orang-orang akan merubah / menggeser
pola pikir dan perilaku mereka setelah elemen-elemen formal seperti arahan dan
insentif mulai diterapkan. namun, justru yang jauh lebih penting keberhasilan
dari setiap inisiatif perubahan adalah memastikan bahwa perilaku sehari-hari
masyarakat mencerminkan upaya perubahan itu sendiri. Contoh yang baik yang bisa
ditiru adalah bahwa pemimpin senior harus bisa mencerminkan dua hal tersebut,
pola pikir dan cara berperilaku yang baik sejak awal. Karena karyawan akan
percaya perubahan yang nyata terjadi hanya ketika mereka melihat hal itu
terjadi di bagian atas organisasi / para pemimpin mereka.
Keenam, jalin komunikasi yang konstan
Pemimpin
sering membuat kesalahan dengan membayangkan bahwa jika mereka menyampaikan
pesan yang kuat dari perubahan pada awal inisiatif, maka orang akan mengerti
apa yang harus dilakukan. Namun, justru perubahan yang kuat dan berkelanjutan
memerlukan komunikasi yang konstan, semakin banyak jenis komunikasi yang
digunakan, semakin efektif upaya perubahan tersebut berjalan.
Ketujuh, Memimpin di luar lini
Perubahan
menjadi kesempatan terbaik bagi organisasi ketika semua orang yang memiliki
otoritas dan pengaruh ikut terlibat. Selain karena mereka memegang posisi
formal, peran pemimpin ini diakui menjadi kekuatan dalam kelompok, baik karena
keahlian dan pengetahuan mereka juga karena luasnya jaringan dan kualitas
pribadi yang mereka miliki. Sebagai seorang pemimpin perubahan, anda juga harus
memiliki strategi bagaimana bisa menjangkau semua orang didalam organisasi.
Salah satunya, dengan melibatkan peran pemimpin informal. Para pemimpin
informal atau yang disebut juga “pasukan khusus inilah yang akan mengemban misi
khusus dalam membantu anda sebagai pemimpin perubahan.
Misalnya,
seperti seorang supervisor yang disenangi seluruh anggota timnya, seorang
manajer proyek yang inovatif, atau resepsionis yang sudah di perusahaan selama
25 tahun. Organisasi yang berhasil menerapkan perubahan besar mengidentfikasi
orang-orang ini lebih awal dan menemukan cara untuk melibatkan mereka sebagai
peserta dan panduan.
Kedelapan, manfaatkan solusi formal
Membujuk orang untuk mengubah perilaku mereka tidak akan cukup dengan transformasi kecil-kecilan, seperti elemen struktur formal, sistem penghargaan, pelatihan dan pengembangan saja. Justru, faktanya, banyak perusahaan gagal di daerah kritis ini.
Jadi, cobalah
untuk membuat solusi yang lebih kuat, seperti program mentoring, misalnya.
Sehingga, dengan program mentoring ini memungkinkan para pemimpin perusahaan
memberlakukan perubahan kebijakan secara menyeluruh.
Kesembilan, manfaatkan solusi informal
Walaupun dalam
melakukan inisiatif perubahan dibutuhkan unsur-unsur formal, namun budaya yang
sudah tertanam di perusahaan bisa saja merusak upaya perubahan itu sendiri.
Orang-orang masih memiliki kemungkinan untuk kembali menggunakan cara-cara lama
dan tidak sadar bagaimana perilaku mereka. Inilah yang menjadi penyebab mengapa
solusi formal dan informal harus saling mengisi satu sama lain. Dengan meminta
setiap orang di setiap tingkat untuk bertanggung jawab atas kualitas, dan
dengan merayakan dan menghargai sebuah upaya perbaikan, para pemimpin perubahan
mampu menciptakan suatu etika yang baik dalam lingkungan organisasi.
Kesepuluh, mengukur keberhasilan dan lakukan penyesuaian
Pusat survei
global, Katzenbach mengungkap bahwa banyak organisasi yang terlibat dalam upaya
transformasi gagal mengukur keberhasilan mereka sebelum melangkah ke tahap
selanjutnya. Pemimpin biasanya begitu bersemangat untuk mengklaim kemenangan
bahwa mereka telah berhasil melakukan perubahan, namun tidak meluangkan waktu
untuk mencari tahu apa yang telah berhasil mereka capai dan apa yang belum.
Sehingga, mereka bisa menyesuaikan langkah mereka selanjutnya. Organisasi
membutuhkan informasi tentang bagaimana mendukung proses perubahan sepanjang
siklus hidupnya.
Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia - Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (IGVIM)
Adanya banyak pertanyaan di Surat Keputusan (SK) akte notaris dan legalitas Kemenkumham yang berbeda dengan nama panggilan atau sebutan adalah sesuatu yang biasa saja sering terjadi. Dalam nama di akte notaris disebut, "Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia", dan tidak boleh disingkat menjadi PPVI (karena sudah ada yang pakai).
Hukum asalnya boleh saja dipakai nama yang sesuai di SK kemenkumham. Namun juga tak ada larangan jika tidak dipakai sebagai sebutan atau panggilan asal dalam berkegiatannya sesuai dan mencerminkan nama, dengan ruh dimana seperti dalam SK legalitas Kemenkumham tadi.
Dikarenakan nama dalam SK Kemenkumham tidak bisa kita pakai dengan singkatan (PPVI) karena singkatan itu sudah ada yang memakai, maka para pendiri sepakat memakai nama Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia ini disebut juga dengan Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (IGVIM).
Disisi lain dalam SK Kemenkumham, tertulis nama Perkumpulan tidak boleh diawali dengan ada kata Ikatan, Asosiasi, Persatuan atau sejenisnya yang boleh "Perkumpulan". Karena hanya ada kategori legalitas Kemenkumham yaitu : Parpol, Yayasan/perusahaan dan Perkumpulan. Pun demikian tidak dibolehkan ada kata Guru. Karenanya di SK Kemenkumham tidak dipakai nama Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (IGVIM).
Nama IGVIM adalah nama populer atau nama selebritis yang boleh saja dipakai sebagai nama singkatan atau nama sebutan dengan tidak meninggalkan nama aslinya sesuai legalitasnya. Sebutan seperti ini dibolehkan dan tidak ada larangan dalam setiap perkumpulan/organisasi. Bahkan ini sesuai arahan kemenkumham, asalkan terekam dalam AD/ART organisasi.
Karenanya diberitahukan kepada semua pengurus dalam penulisan surat di kop untuk surat menyurat dituliskan lengkap "Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia - Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju".
Jadi yang dimaksud IGVIM itu Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia. Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia ini karena tidak bisa disingkat, selanjutnya disebut dengan Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju, disingkat IGVIM. Semua ini tercantum dalam AD/ART Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia-Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju, sebagai garis besar haluan, pijakan, dan aturan organisasi atau perkumpulan. Terima kasih semoga bisa dimengerti dan harap maklum.
Salam Hormat,
Ketua Umum PP IGVIM
EDY SISWANTO
SURAT PENJELASAN APA ITU IGVI DAN IGVIM
Assalamualaikum Wr. Wb.
Banyaknya pertanyaan yang masuk dalam menyikapi adanya baca "dualisme" organisasi Ikatan Guru Vokasi Indonesia (IGVI). Apa bedanya dengan Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (IGVIM)? Apakah IGVIM bagian dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) adalah pertanyaan wajar, dan biasa saja. Maka jawaban dan penjelasan diberikan biasa saja, dengan mendudukan persoalan sesuai proporsi apa adanya tanpa ditambahi dan dikurangi.
IGVI versi UMI (MRR) ada awal Januari 2021. Sebelumnya akhir bulan Sepetember 2020 lahir IGVI dengan berbekal surat penunjukan sebagai Ketua Umum (Ketum) IGVI ES. Setelah sebelumnya mengikuti penjaringan bakal calon Ketum IGVI diseluruh Indonesia. Surat penunjukan sekaligus surat kuasa untuk membentuk kepengurusan PP IGVI saat itu di tandatangani oleh Ketum IGI saudara MRR dan Sekjen IGI saudara MMP. Namun seminggu setelah keluarnya surat tersebut, Ketum dan Sekjen IGI, bahasa jawanya "purik" alias pisah ranjang dengan tindakan sepihak Ketum yang memecat 30 dari 52 Pengurus Pusat (PP IGI), termasuk Sekjen MMP.
Persoalan menjadi pelik ketika masalah internal IGI saat itu tak kunjung usai hingga merembet dan mengimbas kepada IGVI yang baru saja terbentuk. Sampai kepada pencabutan penunjukan Ketum IGVI ES yang hanya ditandatangani oleh MRR tanpa menyertakan Sekjen MMP, yang dianggap tak sejalan dengannya. Hingga persoalan "intervensi" oleh Ketum IGI. Dalam penyusunan pengurus yang semula diserahkan kepada Ketum IGVI ES, dengan kepengurusan IGI yang baru hasil Kongres III (Periode 2021-2026). Namun sebaliknya MRR sebagai pihak incumbent yang kurang dari tiga bulan habis masa jabatannya (sampai akhir Januari 2021) di IGI, malah menghendaki struktur PP IGVI segera jadi sebelum kepengurusan IGI yang baru hasil Kongres III diatas. Ini yang tak sejalan dengan yang disampaikan awal. Ditambah alasan susunan pengurus yang mengisi harus seorang "guru" dan hanya "guru SMK produktif" saja.
Menjadi polemik karena sesungguhnya guru vokasi adalah guru yang mengajarkan dan membimbing hal keterampilan (kecakapan skill), berhubungan dengan pekerjaan teknis, dan atau mata pelajaran (mapel) kejuruan (vokasi). Guru vokasi mengajar di sekolah umum, baik negeri maupun swasta, formal maupun non formal. Bisa di tingkat pendidikan menengah tingkat SMP (untuk guru ketrampilan) dan SMA/MAK (untuk guru ketrampilan) dan utamanya guru SMK semua jurusan. BLK/LPK/instrusktur kursus kejuruan dan sejenisnya.
Seiring perjalanan nomenkalur baru Kemendikbud dengan terbentuknya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), arah baru pendidikan vokasi bergesar bahwa hard skill penting namun soft skill jauh lebih penting, yang akan menunjang karakter baik dan kuat kebutuhan industri. Disini dibutuhkan sinergitas kolaboratif upaya pembentukan karakter kuat pada siswa dan lulusan SMK. Karenanya soft skill dengan karakter kuat abad 21 perlu ditunjang dengan sinergitas tidak hanya guru produktif namun juga guru normatif dan adaptif.
Guru kejuruan (vokasi) utamanya di SMK mengajarkan kecakapan hidup baik hard skill maupun soft skil. Artinya tidak hanya guru produktif saja, namun guru normatif dan adaptif, yang mengajar di SMK adalah sesungguhnya guru vokasi. Artinya sesuai perkembangan ada pergesaran dalam menafsirkan guru vokasi dengan cakupan yang luas. Tak hanya guru SMK, namun juga bisa Instruktur dalam BLK/LPK/Instruktur kursus kejuruan. Sinergi kebutuhan lebih luas lagi adalah dengan kemitraan strategis Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA).
Dengan kurangnya komunikasi sampai mispersepsi dalam memandang organisasi profesi guru utamanya dalam definisi guru vokasi. Persoalan ini sudah coba kedepankan dengan tabayun, untuk duduk satu meja bersama, ngopi bareng, hingga memfasilitasi pertemuan dengan tawaran tiket PP pesawat agar permasalahan menjadi clear ternyata ditolak oleh Ketum IGI saat itu. Sampai muncul surat penunjukan dan sebaran kepengurusan IGVI versi sepihak MRR. Dengan tidak menganggap IGVI sebelumnya yang sudah berjalan dengan kegiatan agenda dan jalinan kerjasama dengan berbagai pihak.
Ikhtiar untuk menelepon Ketum IGVI versi MRR tidak bisa lagi dilaksanakan karena nomor HP diblokir oleh Ketum IGVI versi MRR. Karenanya sebagai kaum terdidik dan mengedepankan adab masih membuka peluang. Mediasi pihak ketiga maupun komunikasi intensif. Itupun sudah tertutup.
Alhamdulillah seiring keluarnya legalitas Badan Hukum dengan Surat Keputusan (SK) Kemenkumham Nomor : AHU-0001868.AH.01.07. Tahun 2021. Akte Notaris Bandung, Surjadi Jasin, SH, No. 03 Tanggal 18 Januari 2021, dengan nama Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia. Tidak boleh disingkat menjadi PPVI (karena sudah ada yang pakai). Boleh saja dipakai nama yang sesuai di SK kemenkumham dengan tidak disingkat, dan ini cukup menyulitkan. Namun juga boleh memakai nama populer, asal dalam berkegiatannya mencerminkan dan sesuai nama dan ruh dengan yang seperti dalam nama di SK Kemenkumham.
Dikarenakan nama dalam SK Kemenkumham tidak bisa disingkat dengan singkatan PPVI, karena singkatan itu sudah ada yang pakai, maka kami para pendiri sepakat memakai nama popular yang sudah dikenal ditengah masyarakat dengan nama : Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju di singkat IGVIM.
Adapun dalam aturan Kemenkumham, tertulis nama perkumpulan tidak boleh diawali dengan ada kata Ikatan atau sejenisnya yang boleh “perkumpulan”. dan tidak dibolehkan ada kata dan nama "Guru". Karenanya di SK Kemenkumham tidak memakai nama IGVIM. Nama IGVIM adalah nama populer atau nama selebritis yang dipakai oleh Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia. Sesuai arahan kemenkumham, ini terekam dalam AD/ART Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia yang selanjutnya disebut Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju disingkat IGVIM.
Dengan Kehadiran IGVIM sungguh telah mendapat sambutan luar biasa. Pembentukannya telah lama dinantikan oleh semua pihak terutama para vokasiawan. Sebagaian beranggapan IGVIM berpotensi menjadi organisasi yang besar. Bukan untuk menyaingi siapa-siapa. Sehingga kekhawatiran IGVIM akan menjadi tandingan dan ancaman organisasi lain, adalah mengada-ada dan tak berdasar sama sekali. Kepada semua organisasi profesi guru (orprof) kita akan tetap berkolaborasi dengan semua pihak.
lGVIM keberadaannya sangat dinanti, mengurusi bidang vokasi, mendapat sambutan diluar ekspektasi. Dunia vokasi jauh berbeda dengan dunia pendidikan pada umumnya. Diperlukan sinergitas dan kemitraan kolaboratif berbagai pihak utamanya dengan IDUKA. Marilah berfikir lebih dewasa, untuk ikut mengembangkan dan memajukan potensi bangsa lewat vokasi kuat, menguatkan Indonesia. IGVIM For Indonesia Maju.
Dengan memandang lurus kedepan, dukungan berbagai pihak insan vokasi dengan menyelamatkan gerbong vokasi yang sudah terbentuk dan tersusun lengkap di seluruh Indonesia, kami sepakat menjadikan IGVIM sebagai orprof guru vokasi yang independen, mandiri dan profesional. Tidak berafiliasi kepada organisasi lain dan tidak menjadi bagian dari orprof lain. Kita bangun sinergitas dan kolaboratif strategis antar orprof guru yang mesra. Untuk kemajuan pendidikan di Indonesia utamanya pendidikan vokasi. Kami menganggap siapapun orprof yang lain adalah mitra, dalam memajukan pendidikan, utamanya pendidikan vokasi di negeri tercinta Indonesia.
Demikian pemberitahuan sekaligus penjelasan kami, semoga ikhtiar ini mendapatkan ridlo dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Berkehendak. Aamiin yaa Robbal alamiin..
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Jakarta, 10 Februari 2021
Salam Hormat Kami,
Ketua Umum PP IGVIM
Edy Siswanto, S. Pd., M. Pd
WA : 081215936236
Assalamualaikum wr wb
Salam sejahtera dan salam sehat untuk kita semua
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada segenap panitia Munas 1/ PP/ PW dan seluruh anggota IGVIM diseluruh tanah air yang sudah terlibat dalam kegiatan MUNAS 1 dan PELANTIKAN PP IGVIM. Semoga menjadikan kebaikan dan mendatangkan keberkahan untuk kita semua, Aamiin...
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum wr wb
Kendal, 11 Maret 2021
EDY SISWANTO
KETUM PP IGVIM
1.
Mengisi data untuk pembuatan Kartu Tanda Anggota
(KTA) untuk Penguru Pusat (PP) Ketua Pengurus Wilayah (PW) sesuai yang
diinformasikan bidang Humas dan Sosial PP IGVIM.
2.
Mendownload Formulir Pakta Integritas yang akan
diberitahukan kemudian untuk diisi dan ditandantangani dengan dibubuhi materai
10.000.- (sepuluh ribu)
3.
Hendaknya semua yang ada di grup PP atau PW
menggunakan nama dan foto profil WA asli sesuai dengan identitasnya. Sehingga
mudah dikenal oleh pengurus lainnya.
4.
Setiap bidang diwajibkan membuat group dengan
timnya masing-masing, untuk memudahkan koordinasi.
5.
Selama masa pandemic, setiap bidang bisa
menyusun program kerja atau kegiatan secara online dan offline jika kondisi
sudah memungkinkan denga koordinasi terlebih dahulu dengan PP IGVIM.
6.
Setiap bidang diwajibkan menyusun job
description dan program kerja diusahakan untuk bisa ditindaklanjuti sesuai
dengan draft SK.
7.
Setiap bidang diperbolehkan mencari sponsorship
dengan mitra IDUKA untuk mendukung kegiatan sesuai prokernya dan berkoordinasi
dengan PP (Bidang Humas).
8.
Setiap Pengurus PW sesuai dengan bidangnya, bisa
menjadi juru bicara dalam artian menjadi penyambung lidah tentang berbagai
informasi IGVIM.
9.
Semua pw diharapkan bisa memberikan edukasi pada
anggotanya dan menjalin hubungan baik, bersinergi bersama memajukan pendidikan
vokasi di lndonesia.
10.
Kepada Ketua PW yang sudah mengirimkan draf SK
agar difinalisasi dulu sebelum Muswil (semacam uji publik) baik oleh ketua PW
maupun PP untuk mengetahui integritasnya.
11.
Jika memang sudah fix tinggal menunggu syarat
berikutnya yaitu SK diberikan setelah dilantik oleh PP dalam momen Muswil dan
Webinar Nasional PW sesuai dengan kesiapan jadwalnya yang ditentukan.
12.
Karenanya sambil menunggu kapan pelantikannya,
hendaknya bisa dimulai pembahasan pra Muswil seperti membahas program kerja dan
program lainnya.
13.
Semua PP, PW dan PD sesungguhnya sudah bisa
action, unjuk kerja pemanasan menjalankan program bidangnya sesuai draft SK
yang sudah ada. Tanpa harus menunggu SK resmi. Karena secara defacto sudah syah
namun deyure belum.
14.
Ini juga bisa dilihat sebagai penilaian
integritas, kesungguhan, loyalitas dan militansi serta kapasitas calon
pengurus, bukan hanya papan nama saja namun benar-benar yang mau dan mampu
bekerja.
Salam Hormat,
EDY SISWANTO
Ketua Umum PP
IGVIM,
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kondisi persaingan dan perkembangan yang begitu cepat, membutuhkan kontribusi pendidikan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Pendidikan dijadikan sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Salah satu indikator majunya suatu bangsa ditentukan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang hasilnya didapat dari proses pendidikan vokasi yang bermutu.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia. Dalam Inpres menjadi momentum legalitas yang strategis untuk pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Pendidikan vokasi menjadi utama dan pertama, solusi penciptaan sumber daya manusia yang berkompeten, berdaya saing, dan siap bekerja profesional. Selanjutnya ikut berkontribusi dalam menguatkan ekonomi nasional.
Presiden Jokowi pada Rapat Kabinet Paripurna pada awal 2017, memberikan arahan untuk melakukan revitalisasi pendidikan vokasi dengan membuka akses yang luas untuk masyarakat mendapatkan akses keterampilan dan mengubah kurikulum yang ada, menjadi kurikulum yang berbasis industri serta menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidangnya. Harapannya, semua lembaga yang menyelenggarakan Pendidikan Vokasi mendapatkan prioritas dan dukungan untuk pengembangan dan peningkatan kualitasnya, sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu.
Terbentuknya Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (IGVIM) sebagai titik awal, sekaligus titik tolak dalam mempersiapkan tantangan yang akan dihadapi lima tahun ke depan. Dimana tantangannya jauh berbeda dengan sekarang. Harapannya IGVIM menjadi flag carrier pendidikan vokasional di Indonesia dan menjadi pionir yang mengedepankan sinergitas kemampuan lulusan SMK dengan industri dengan tetap mengedepankan profesionalisme, intelektual dan pembangunan karakter bangsa.
Dengan Visi IGVIM Menjadi perkumpulan organisasi profesi pendidik vokasi yang independen, mandiri, profesional, inklusif, mencerdaskan, berwawasan global, dan berkarakter luhur kebangsaan berlandaskan iman dan taqwa. Menjadikan lulusannya mampu bersaing dan diterima di industry, dunia usaha dan kerja (IDUKA). Pemerintah dengan terbetuknya Dirjen Vokasi memberikan dorongan dan apresaisi yang tinggi. Memberikan ruang untuk peningkatan proses dan pengembangan SDM vokasi dengan mengupgrade beberapa pendidikan vokasi menjadi lebih vital sesuai kebutuhan zaman. Peluang strategis tersebut harus dijadikan momentum pengembangan pendidikan vokasi. Dalam rangka peningkatan angka partisipasi kasar pendidikan yang saat ini berkisar sekitar 36 persen lebih (sumber: slide belmawa.ristekdikti), pendidikan vokasi menjadi terobosan untuk mendorong pemenuhan rasio kebutuhan pendidikan.
Terakhir sekali
lagi saya ucapkan selamat kepada saudara-saudara, selamat berjuang selamat
bekerja. Teriring doa, semoga sukses dan salam sehat selalu…… Amiin Ya
Rabbal Alamiin…
Edy Siswanto
(Ketua Umum PP IGVIM)
SURAT KEPUTUSAN RESMI (SK PP PPVI-IGVIM) PERIODE TAHUN 2021-2026 PERUBAHAN I SILAHKAN DOWNLOAD DISINI : SURAT KEPUTUSAN KETUA UMUM PENGURU...