Web Blog ini berisi dan memuat masalah yang berhubungan dengan dunia Pendidikan, Merdeka Belajar, Teknologi, Vokasi, Agama, Bisnis dan pernak-perniknya. Pembahasan dan informasi terutama dalam bidang dunia Vokasi SMK dan contain pendidikan yang lain pada umumnya. Selamat berbagi dan menikmati sajian kami, ditunggu masukan, saran dan kritik solutipnya..semoga bermanfaat..
Thursday, April 30, 2020
Benarkah Memakai Zoom Berbahaya?
Seorang teman sangat khawatir dan bilang jangan pakai aplikasi "Zoom berbahaya". Bisa disadap dan dibobol, diretas, dan menyerang mobil banking di hp pengguna.
Makanya kalau sudah selesai digunakan bisa langsung di uninstall. Karena aplikasi tersebut menyalin informasi, salah satunya berupa data m-banking yang ada di smartphone pengguna. Maka dari itu aplikasi tersebut tidak direkomendasikan dibeberapa instansi. Tulis teman mengingatkan. Benarkah?
Yang memang semua yang berhubungan dengan intenet punya banyak peluang dibobol. Bisa saja segala kemungkinan terjadi. Bisa diretas oleh para hacker-tak bertanggung jawab. Bukan hanya aplikasi zoom. Yang lainnya juga bisa saja.
Menjadi pertanyaan apakah benar pemakaian zoom dilarang, termasuk dalam dunia pendidikan? Apakah sudah ada surat pelarangan dari Kemendikbud?
Beberapa sekolah menggunakan zoom. Karena zoom banyak kelebihan,jernih, suara dan gambar bagus, fitur mudah operasikan, bisa menjangkau banyak partisipan dan banyak kelebihan lain.
"Zoom menyatakan saat ini ada 200 juta meeting digelar per hari dan meskipun memang ada kelemahan serius ditemukan, mungkin bisa dikatakan bahwa 199 juta di antara meeting itu tidak dalam bahaya," sebut Joe Tidy, jurnalis keamanan siber BBC.
Seperti penulis kemarin tgl 22 April rapat menggunakan untuk rapat verifikasi nilai kelas XII, dan besok tgl 30 April rapat pleno kelulusan memakai zoom.
Sejauh ini belum ada larangan dari kemendikbud terkait pemakaian zoom cloud meeting di dunia pendidikan.
Yang sudah melarang adalah Kemenhan dan BNPT. Lha kalau Kemenhan dan BNPT kan banyak rahasia negara sedangkan kita kan ranah publik. Ujar Hariwul kabid PSMK disdikbud Prop Jateng. Kepada penulis.
Yang kedua, lanjut Hariwul "sekolah kan di bawah Kemendikbud bukan Kemenhan apalagi BNPT. Gitu lho Bos. Bacanya yang cerdas.
Kalau kita di bawah wilayah hukum RI kita tidak usah galau jika AS menerbitkan aturan untuk warganya. Itu logikanya.
Tolong ikut memberi penjelasan. Jika Kemdikbud yang terbitkan edaran kita ikut amankan. Ujar Hariwul yang konsen dan peduli memantau KBM daring SMK di Jateng.
Seorang teman memberitahu insya Allah pemakaian zoom aman. Jika tidak ada trojan atau malware. Bagaimana bisa diketahui untuk menangkal itu, bisa diinstal antivirus pada hp atau laptop kita. Namun kebanyakan hp bawaan sudah ada antivirus. Atau lebih mantap bisa diunsintal. Ujar teman yang tak mau disebut namanya.
Dilansir dari inetdetik.com, pemakaian zoom mungkin tidak benar-benar "aman" untuk "pembicaraan super penting".
Misalnya urusan pemerintahan atau bisnis rahasia.
Akan tetapi bagi pembicaraan biasa agaknya tak perlu khawatir, pakar sekuriti menyebutkan Zoom aman bagi kebanyakan orang.
Diberitakan sebelumnya, lembaga pengawas internet Citizen Lab di Kanada, menyarankan orang pikir-pikir sebelum pakai Zoom, khususnya jika membicarakan sesuatu yang sensitif.
Sebab, sistem keamanan Zoom menurut mereka tak dirancang untuk melindungi pembicaraan penting, dengan penyandian atau enkripsi tidak standar sehingga punya kelemahan.
Meskipun demikian, tentu hacker tidak akan sembarangan menyadap pembicaraan itu, terlebih butuh usaha besar melakukannya. Maka, perbincangan kebanyakan orang takkan terdampak.
"Perlu usaha besar dan waktu lama bagi hacker dan sia-sia mengincar pembicaraan biasa. Targetnya adalah pembicaraan level tinggi direksi perusahaan atau pemerintahan," tulisnya.
Citizen Lab sendiri mengutarakan hal yang sama. Memakai Zoom untuk menghubungi teman, menggelar acara sosial atau perkuliahan tidaklah berisiko karena informasinya pun tidak bernilai bagi orang lain. "Penemuan kami ini tidak perlu menjadi kecemasan," sebut mereka.
Karenanya disimpulkan, zoom sampai sejauh ini masih aman didunia pendidikan. Dan tentunya Kemendikbud akan melarang apabila dirasa berbahaya bagi dunia pendidikan. Semoga saja aman-aman saja tidak ada masalah. Aamiin..
Monday, April 27, 2020
Hikmah Puasa Hari Keempat. "Waktu diKabulkannya Doa"
Hikmah Puasa Hari Keempat.
"Waktu diKabulkannya Doa"
Senin, 27 April 2020
Tadi pagi saya mendapat pesan dari Kyai Subhan, teman pengajian dalam wa grup. Yang mengingatkan agar di bulan puasa ini banyak-banyaklah berdoa agar terkabul hajatnya. Mumpung bulan Ramadhan bulan pengampunan. Manfaatkan dengan memperbanyak ibadah dan amalan'amalan sunah, kata Kyai Subhan, seorang kyai di Kendal yang sangat takut jika aďa kesalahan sedikitpun dalam ibadahnya.
Termasuk shalat sebagai ibadah yang pertama kali akan dihisap. Benar-benar mencontoh apa yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW.
Karenanya menjadi heran apabila ibadah mahdoh seperti shalat, ouasa, zakat dst saja mencontoh Rasulullah. Kenapa ibadah "mahdoh" lain dan perilaku lain tidak mencontoh Rasulullah? Sambungnya.
Beliau menyampaikan dengan menyitir ayat, Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa masalah ini disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan mengenai anjuran memperbanyak do’a ketika bulan itu sempurna, bahkan diperintahkan memperbanyak do’a tersebut di setiap kali berbuka puasa. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2: 66).
Pernyataan yang dikatakan oleh Ibnu Katsir menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah salah satu waktu terkabulnya do’a.
Namun do’a itu mudah dikabulkan jika seseorang punya keimanan yang benar.
Ibnu Taimiyah berkata, “Terkabulnya do’a itu dikarenakan benarnya i’tiqod, kesempurnaan ketaatan karena di akhir ayat disebutkan, ‘dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran’.” (Majmu’ah Al Fatawa, 14: 33-34).
Perihal Ramadhan adalah bulan do’a dikuatkan lagi dengan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)
Lebih lanjut dikatakan KH Subhan, meyebutkan ada tiga waktu utama terkabulnya do’a di bulan Ramadhan:
Pertama, Waktu sahur. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).
Kedua, Saat Berpuasa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)
Ketiga, Ketika Berbuka Puasa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Moga Allah memperkenankan setiap do’a kita di bulan Ramadhan.
Semoga bermanfa`at ...tutup Kyai Subhan..
Afwan
Sunday, April 26, 2020
Kartu Pra Kerja Efektifkah Atasi Pengangguran Masa Covid-19?
Program kartu pra kerja yang diluncurkan awal April lalu menuai kritik. “Terjadi pro kontra”. Biasa sebagai lompatan program baru. Apalagi menyerap dana tak sedikit 5,6 T. Yang berujung pada mundurnya dua staf milenial presiden.
Banyak yang beranggapan bahwa pelatihan yang ditawarkan dari program tersebut tidak efektif karena harus membayar. Melatih kompetensi kok melihat video tutorial saja? Apakah tidak malah lebih menguntungkan pihak penyedia layanan platform digital?
Sekalipun yang didapat lebih besar, biaya pelatihan ke penyedia layanan platform digital Rp. 1 juta. Peserta mendapat Rp. 600.00 selama 4 bulan setelah pelatihan selesai. Pendaftaran Rp. 150.000. Total dana per peserta Rp. 3.550.000.
Kenapa tidak menggunakan platform digital lain yang menyediakan konten serupa secara cuma-cuma atau gratis.
Berikut sejumlah pertanyaan yang perlu dijelaskan. Seperti apa sebenarnya kartu pra kerja? Seperti dilansir wikipedia, kartu prakerja adalah bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya.
Tepatkah waktu pemberian latihan kemampuan dengan kartu pra kerja di masa pandemi Covid-19 ini? Pemberian kartu pra kerja dimasa pandemi Covid-19 dianggap kurang tepat. Alasanya saat ini yang dibutuhkan masyarakat merupakan bantuan tunai dan bukan dalam bentuk pelatihan.
Warga saat ini butuh jaminan pangan dan sumber uang. Memberi ikan pada saat krisis lebih baik daripada memberi kail. Maka, memberi bahan pangan dan bantuan langsung lebih berfungsi daripada mengasah skill dengan pelatihah,” kata Muhammad Nabil Haroen. (Merdeka.com)
“Ini harus jadi bahan evaluasi agar program kartu pra kerja benar-benar tepat sasaran. Uang yang diberikan pemerintah juga akan bermanfaat jika penerima bantuan memang benar-benar membutuhkan,” ujarnya menambahkan. Seperti yang dilansir Republika.co.id. (24/4/2020).
Bantuan pra kerja ini akan efekif apabila dalam kondisi normal. Dengan kondisi ekonomi yang bertumbuh. Pada saat krisis, pelatihan itu salah sasaran,”
Dalam wawancara dengan Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu, 23 April 2020, Presiden Jokowi merespons kritik mengenai konsep dan pelaksanaan kartu pra kerja yang kurang tepat.
Jokowi mengakui, pada awalnya Kartu pra kerja disiapkan untuk program pelatihan secara offline. Program ini menurutnya sudah didesain sejak Oktober 2018 guna memberikan pelatihan seperti teknik coding, teknik programming, barista dan chef.
Jokowi menjelaskan program kartu pra kerja sudah bukan murni program pelatihan. Presiden menyebutnya sebagai program semi bansos.
Tetapi sekarang ada kondisi berbeda yang extraordinary karena ada Covid-19. Hanya dalam satu setengah bulan desain (kartu pra kerja) dibelokkan, diubah total. Karena kita gak mungkin harus melakukan pelatihan langsung, yang harus bertemu langsung seperti chef dan barista,” ujarnya presiden.
Jadi bukan mengedepankan training pelatihannya untuk upgrade skill namun sebenarnya bantuan yang dikemas dan bekerjasama dengan pihak swasta penyedia layanana platform digital.
Maka, mekanisme pengawalan sekaligus pemantauan harus tepat, dengan regulasi yang jelas.
Namun di tengah banjirnya kritik terhadap program pelatihan kartu pra kerja, ada sebagian peserta yang memandang program tersebut berjalan efektif.
Selain harga yang ditawarkan murah, peserta juga diberikan banyak pilihan pelatihan yang ditawarkan oleh platfom digital. Dan cocok diterapkan dalam masa pandemi Covid-19, yang tidak bisa bertatap muka. Kesempatan untuk belajar IT. Benarkah?
Pemerintah sendiri telah menunjuk delapan platform digital yang bekerja sama sebagai mitra program kartu prakerja. Ke delapan platform tersebut adalah Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
Dalam sudut sistem pelatihan (training) bagaimana dalam tinjauan SMK yang mencetak tenaga kerja siap pakai. Dalam wa grup Teaching Factory (Tefa), jika bantuan sebesar 5,6 T diberikan untuk mengelola pendidikan vokasi termasuk SMK. Sebagai pihak yang sering “disalahkan” penyumbang terbesar pengangguran akan lain ceritanya.
Teman saya bilang apa yang anda lakukan jika mendapat bantuan 5,6 T? Uang tersebut bisa untuk mengelola SMK dengan membuka lapangan kerja baru. Bisa untuk membuat mesin CNC sebanyak 28.000 unit yang cukup untuk diistribuskan ke 1400 SMK, Politeknik, dan Universtitas seluruh Indonesia yang menyelenggarakan Pendidikan Teknik Mesin rata-rata mendapat 20 unit tiap sekolah.
Produksi sebesar itu akan melibatkan 500 SMK yang dipilih dan setidaknya membukakan lapangan pekerjaan sebanyak 20.000 orang dalam program Tefa sekaligus melatih kewirausahan yang nyata bagi siswa dan lulusannnya.
Saturday, April 25, 2020
Catatan Tarawih Hari Ketiga. "Membimbing Puasa Anak dengan Kesabaran"
Catatan Tarawih Hari Ketiga. "Membimbing Puasa Anak dengan Kesabaran"
Sabtu, 25 April 2020. Malam Minggu. Setelah dua hari puasa, alhamdulilah kini memasuki hari ketiga.
Hari pertama puasa alhamdulilah relatif lancar, tidak ada masalah berarti. "Anak-anak sedari dini sudah diajari puasa ramadhan". Ini harus dipertahankan.
Masih kerja dari rumah. "Stay at and Work Form Home". Tak ada halangan. Puasa tetap lancar.
Yang membikin hati gembira adalah ucapan si kecil Azam," aku mau minum dan makan umi". Tapi kok aku lagi puasa. Kontan uminya tertawa. Eh kamu itu lagi puasa. Sabar dulu ya mas.. sahut Umi, menjelaskan.
Ucapan anak yang masih TK kedengaran masih sangat polos dan lugu. Namun dibalik ucapan yang baru kali ini terdengar itu, menunjukan ada kemajuan dalam hal tanggung jawab.
"Aku mau menulis Nama saya Muhammad Al Fatih Sutan Andonesy, rajin belajar dan suka mengaji Setiap hari saya selalu belajar tidak ada waktu tanpa belajar gitu mau ku seperti itu"
"Mas Fatih lagi apa, di panggil abi. Aku lagi belajar menulis kayak abi..pakai mulut di colornote". Jawab anak saya ke dua.
Oh ya rupanya disaat seperti ini semua belajar dirumah. Anak secara tidak langsung mengamati tingkah laku kita. Tak masalah, tinggal kita mengarahkan saja. Mereka kecenderungan akan meniru apa yang kita lakukannya.
Berbicara puasanya anak, apalagi yang belum baligh, memang sekedar disarankan saja sifatnya. Hanya untuk latihan, pembelajaran, sehingga terbiasa tida kaget dalam membiasakan amalan agama.
Sebagaimana para sahabat Nabi dahulu juga berpuasa ketika masih kecil.
Para ulama juga mengatakan bahwa wajib bagi para wali mereka untuk memerintahkan anak-anaknya berpuasa sejak kecil. Ini dalam rangka melatih mereka dan membuat ikatan antara mereka dengan puasa.
Dan juga menerapkan landasan keislaman yang kuat dan kokoh pada diri mereka sehingga perlahan menjadi suatu hal yang biasa bagi mereka.
Namun jika puasa itu berat bagi mereka atau membahayakan diri mereka maka jangan dipaksakan.
Masih ada sebagian orang tua yang melarang anak-anak mereka berpuasa padahal para sahabat radhiallahu’anhum melakukannya di masa kecil.
Para ayah dan ibu tersebut beralasan bahwa mereka melakukannya karena kasihan kepada anak-anaknya.
Justru yang benar, sikap sayang yang hakiki kepada anak adalah dengan memerintahkan mereka menjalankan syariat Islam.
Membiasakan mereka amalan agama, serta membuat ikatan hati antara mereka dengan Islam.
Yang demikian ini tidak ragu lagi merupakan pendidikan yang baik dan pengasuhan yang sempurna.
Dalam sebuah hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
إن الرجل راع في أهل بيته ومسؤول عن رعيته
“Seorang lelaki adalah pemimpin di rumahnya dan ia akan dimintai pertanggung-jawaban terhadap yang ia pimpin“.
Maka hendaknya orang-orang yang diberi amanah berupa anak dan istri mereka bertaqwa kepada Allah Ta’ala dalam menjaga mereka, dan hendaknya mereka diperintahkan untuk menjalankan apa-apa yang diperintahkan syariat Islam.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya: “apa hukum puasanya anak-anak?”
Beliau menjawab, puasanya anak-anak sebagaimana sudah kami jelaskan hukumnya tidak wajib, namun hukumnya sunnah.
Jika mereka puasa maka mereka mendapat pahala. Namun mereka tidak berdosa jika tidak berpuasa. Namun hendaknya para wali mereka memerintahkan mereka agar terbiasa dengan puasa.
Bagaimana pengalaman puasa anda silahkan dibagikan. Berbagi itu sehat dan membuat banyak rezeki. Aamiin..
Oke selamat menjalankan ibadah puasa semoga ibadah kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala Aamiin..
Friday, April 24, 2020
"Hindari Minum Es" Saat Buka Puasa, Catatan Tarawih Hari Kedua
"Hindari Minum Es" Saat Buka Puasa, Catatan Tarawih di Hari Kedua
Jumat, 24 April 2020. Malam Sabtu.. suasana masih cerah..secerah hatimu dan hatiku guys.., ciele..kata anak muda..hus..
Hari pertama puasa alhamdulilah relatif lancar, tidak ada masalah berarti. Anak-anak sedari dini sudah diajari puasa ramadhan.
Saat bulan puasa sudah biasa ikut puasa. Yang besar kelas enam SD, putri sudah baligh..sudah tiga kali Ramadhan ini semangat puasanya lancar sesuai ketentuan.
Anak kedua kelas dua SD. Sudah dua kali Ramadhan ini juga lancar puasanya.
Hanya si bungsu yang masih TK, baru puasa gendang. Puasa duhur. Artinya sudah Ikut sahur. Tapi duhur makan, dilanjut puasa lagi dan sampai buka puasa bersama.
Hari pertama puasa kami tetap belajar dan bekerja dari rumah. Memantau pekerjaan bersama tim dan teman-teman yang sedang mempersiapkan besok vicon rapat pleno kelulusan.
Yah memang pekerjaan dimasa pandemi. Covid-19 ini jadi lebih banyak. Bukan karena "libur". Ini memang benar-benar kerja dari rumah. "Stay at and Work Form Home"
Dengan anak-anak tetap dirumah seharian. Belajar dan bekerja. Ada rasa jenuh dan bosan juga. Namun banyak manfaat. Lebih dekat dan bisa mendampingi belajar anak-anak.
Tepat pukul 17.38. Adalah masuk maghrib di daerahku. Artinya buka puasa sudah bisa dimulai.
Istri menyiapkan menu buka puasa hari pertama hemmm..rasanya sudah gak tahan..gak karuan guys dihari pertama puasa. Ingin segera menyantapnya..ujar anaku Sahda yang pertama.
Kalau Fatih yang kedua, tergolong kuat "kalau gak makan". Sekalipun sudah masuk buka. Tak keburu ambil makan dan minum. Sekedar "buarke" puasa saja susahnya minta ampun.
Dari menu makan, sayur lodeh, mangut kesukaanku, tak lupa gorengan tempe "mendoan" yang tak pernah ketinggalan.
Anak-anaku biasanya sukanya cepluk atau dadar telur dikasih kecap dan Sayur sop.
Segelas teh hangat manis, air putih mineral. Tak lupa pula kolak waluh dan kolang-kaling khas menu buka puasa bersama.
Model buka puasa ada macam-macam. Ada yang diawali cemilan, minum teh dulu. Teh plus kolak, dan tempe tahu dulu. Ada yang langsung tancap gas..makan besar nasi langsung.
Saya termasuk model yang terakhir ini hehe..
Jangan banyak banyak ya nak..karena pertempuran masih panjang. Ada shalat tarawih.
Kalau kebanyakan jadi males nanti. "Ujar istri mengingatkan anak-anak".
Nah benar to karena makanya kebanyakan. Apalagi minum es jadi sungkan dan males untuk tarawih.
Tarawih kedua terpaksa kami sekeluarga dirumah. Selain masih mengikuti anjuran pemerintah. Juga kesepakatan kami tawarkan kepada anak dan istri.
"Ayo gimana anak-anak, kita mau tarawih diluar apa dirumah". Sontak Sahda yang tadi kebanyakan makan menjawab dirumah. Disusul uminya anak-anak yang merasa kecapekan menyiapkan masakan.
Sekalipun ada pembantu. Ini efek buka puasa pakai minum es ini.
Makanya kepada teman-teman..emang sih rasanya segar. Bagaikan minum telaga alkautsar. Saya sendiri belum pernah hehe..disaat suasana panas, buka puasa pertama, dan seterusnya rasanya akan nikmat segar jika dengan minum es..
Namun ini sementara guys. Efek selanjutnya badan pegel, capek dan berakibat jadi malas. Untuk shalat tepat waktu. Apalagi pergi ke mushola.
Mendingan kita saat berbuka puasa diimbangi dengan minum air hangat saja.
Segelas air teh hangat, atau susu hangat pokoknya hindari air es deh guys. Kalau mau tetap fit dan prima.
Semoga teman-teman tetap fit dan prima. Bisa menjalankan semua rukun ibadah di bulan Ramadhan, baik sunah, dan wanjibnya.
Oke selamat menjalankan ibadah puasa semoga ibadah kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala Aamiin..
Pengumuman Kelulusan SMK, Jadinya Tanggal 2 Mei 2020
Pengumuman Kelulusan SMK, Jadinya Tanggal 2 Mei 2020
Ini yang sempat menimbulkan kebingungan diantara teman wakakur SMK. Kontan saja saya menghubungi bapak Hariwul selaku Kabid PSMK Dinas Propinsi Jawa Tengah.
Teman-teman Berikut Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No 5 Tahun 2020. Tentang Juknis Pengisian Blanko Ijazah Tahun 2019/2020. Mau tahu?
Sempat kebingungan dengan adanya surat edaran ini. Karena berbeda tanggal pelaksanaan pengumuman kelulusan dengan yang sudah beredar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud).
Sebelumnya turun surat edaran dari Disdikbud Nomor : 443.2/09004, tertanggal 13 April 2020. Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring/online dan kelulusan siswa SMK.
Diedaran Disdikbud tersebut, tanggal Penulisan Nilai Raport 30 April 2020. Dan tanggal pengumuman kelulusan 4 Mei 2020.
Info dari Dinas biasanya difahami pula untuk penulisan tanggal nilai raport yaitu tanggal 30 April 2020. Untuk tanggal mutasi raport di tanggal 4 Mei 2020.
Adapun pada surat edaran dari Sekjen Kemendikbud Nomor : 5 Tahun 2020, tertulis pengumuman kelulusan tanggal 2 Mei 2020. Disertai contoh Ijazah yang sudah tertulis disitu. Bahwa tanggal kelulusan di ijazah, tanggal 2 Mei 2020.
Maka bisa dipahami, penulisan tanggal raport 30 April 2020, dan tanggal mutasi raport tanggal 2 Mei 2020.
Ini yang sempat menimbulkan kebingungan diantara teman wakakur SMK. Kontan saja saya menghubungi bapak Hariwul selaku Kabid PSMK Dinas Propinsi Jawa Tengah.
Untungnya lembar terakhir raport (lembar mutasi) belum ditulis, dan sengaja belum dicetak. Bisa berabeh nih kalau sudah dicetak. Ratusan lembar gak konggo alis percuma.
Setelah turun edaran ralat dari Dinas, Nomor : 443.2/09007 tertanggal 24 April 2020. Membenarkan bahwa pengumuman kelulusan SMA/SMK tanggal 2 Mei 2020, SMP, 5 Juni 2020, dan SD tanggal 15 Juni 2020. dengan Daring/online.
Namun masih ada pertanyaan. Di contoh format surat keterangan lulus, yang disertakan dalam surat edaran dinas diatas, tertulis tanggal 1 Mei 2020.
Disitu dalam format jelas tertulis seperti dalam contoh : "Yang bersangkutan dinyatakan LULUS berdasarkan hasil Keputusan Rapat Pleno Kelulusan Dewan Guru SMK Negeri...pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2020, dengan nilai sebagai berikut".
Padahal rapat pleno kelulusan tanggal 30 April 2020. Dan tidak ada pemberitahuan diralat.
Mempedomani Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Sekjen Kemendikbud) RI Nomor 5 Tahun 2020 sebagaimana tersebut di atas. Dan surat edaran Disdikbud diatas, maka hal-hal yang terkait dengan kelulusan diatur sebagai berikut:
Pengumuman dilakukan dengan Daring/Online mulai pukul 17.00. Selama pelaksanaan pengumuman kelulusan siswa wajib menjaga kondusifitas ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Dan mengikuti protokal selama masa pandemi Covid-19.
Siswa dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Merayakan kelulusan secara berlebihan, dengan melanggar peraturan dan ketertiban.
- Melakukan konvoi dijalanan dengan menggunakan sepeda motor.
- Melakukan corat-coret seragam, lebih baik seragam disumbangkan kepada orag lain yang membutuhkan
- Orang tua memastikan anaknya untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah
Diingatkan pada surat edaran tersebut, penyelenggaraan KBM Daring/Online dari yang semula belajar mengajar secara mandiri di rumah masing-masing siswa sampai dengan tanggal 30 April 2020.
Mempertimbangkan kondisi darurat pandemi Covid-19 hingga saat ini belum mereda, maka guna pencegahan serta upaya memutus rantai penularan dan penyebarannya.
Kebijakan KBM secara mandiri di rumah, kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Mei 2020.
Selanjutnya akan dilakukan evaluasi sesuai perkembangan status kedaruratan yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19, dan selanjutnya akan diberitahukan kemudian.
KBM Daring/Online selama bulan Ramadhan 1441 agar difokuskan pada upaya peningkatan keimanan, penguatan pendidikan karakter, dan secara terus menerus mendorong peserta didik untuk taat terhadap kebijakan pemerintah terkait dengan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19.
Juknis penulisan Ijazah dari SD-SMA/SMK
Surat edaran Sekjen Kemendikbud No 5 tahun 2020. Tertanggal 21 April 2020. Tentang Juknis penulisan ijazah dari SD-SMA/SMK. Berikut ya guys saya sertakan..
Peraturan Sekjen Kemendikbud No 5 tahun 2020 tertanggal 21 april 2020. Tentang perubahan atas peraturan sekjen kemendikbud no 2 tahun 2020 tentang spesifikasi teknis, bentuk dan tata cara pengisian blangsko ijazah pendikan dasar dan menengah tahu pelajaran 2019/2020. Bisa di download
Semoga bermanfaat. Berbagi itu indah dan membantu sesama..sip..selamat berpuasa..mohon maaf lahir batin..ya guys..
"Abai Masker" Catatan Tarawih di Hari Pertama,
"Abai Masker" Catatan Tarawih di Hari Pertama,
Kamis, 23 April 2020. malam jumat.. suasana cerah, seperti biasa sebelum memasuki bulan puasa mandi besar niat puasa sebulan penuh.
Anak-anak kelihatan ceria menyambut ramadhan, ditengah lock down pandemi covid-19. Setelah sekian lama sebulan lebih belajar dirumah (work and stay at home).
Tepat pukul 19.00 kami menuju mushala sebelah rumah yang jaraknya hanya selemparan batu.
Kami sarankan kepada istri dan anak-anak untuk mengenakan masker.
Namun kami cukup kaget. terkesan biasa. seperti tidak ada apa-masyarakat seolah tak mau tahu. banyak bergerombol. duduk dan shaf tidak diatur. apalagi memakai masker. mereka masih "abai masker". mungkin karena kurangnya informasi dengan kata lain butuh edukasi, dan aturan larangan tegas dari aparat.
Memang kalau di desa tidak gegap gempita seperti di kota. Semarak Ramadhan kelihatan tak seperti hari biasanya. Tidak ada tadarus seperti tahun lalu. keras-keras. habis shalat tidak ada salaman. Langsung bubar.
Ditengah pandemi covid-19 ini masih terasa orang menjaga jarak. Tidak dengan di des, jamaah mushala sebelah rumah. Kelihatan cuek. Masa bodoh. Kelihatan hanya kami sekeluarga yang memakai masker.
Padahal himbauan pemerintah protokol kesehatan tetap diterapkan jika mau melaksanakan tarawih berjamaah. Boleh bagi daerah hijau melakukan tarawih berjamaah dengan catatan mematuhi anjuran pemerintah.
"Tetap Fit dan Lancar" Catatan Puasa Hari Pertama
"Tetap Fit dan Lancar" Catatan Puasa Hari Pertama Puasa
Jumat, 24 April 2020. Adalah puasa hari pertama bulan Ramadhan 1441 H.
Dua ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah. Keduanya sepakat mengawali puasa di bulan Ramadhan 1441 Hijriyah di hari dan tanggal yang sama.
Entah kenapa karena suasana, di tengah pandemi Covid-19. Kelihatan warga tidak seantusias hari biasa disaat bulan puasa pada umumnya.
Memang anjuran pemerintah kepada warga masyarakat. Untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Apabila akan melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid atau mushala.
Menjaga jarak kurang lebih satu setengah meter, menyediakan air cuci tangan beserta sabun dan atau hand sanitizer. Dan mengenakan masker.
Puasa di hari pertama alhamdulillah lancar tidak ada aral melintang halangan dan gangguan cuaca cerah. "Tetap fit dan lancar" Tetap fokus bekerja menyelesaikan tugas-tugas dari rumah.
Sudah beberapa hari ini bekerja dari rumah (work form and stay at home). Namun banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan. Diantaranya menyiapkan kelulusan siswa kelas XII. dan Penilaian Akhir Tahun.
Dari membuat syarat kelulusan. Jadwal pelaksanaan hari kelulusan. Surat edaran pengumuman kelulusan. Yang mana kelulusan dengan pengumuman menggunakan daring atau online
Wednesday, April 22, 2020
Marhaban Yaa Ramadhan
Marhaban yaa Ramadhan 1441 H, Bulan penuh berkah dan ampunan.
Alhamdulillah nikmat Allah..
Masih dipertemukan lagi bulan Ramadhan. Ya Allah...tak terasa hari begitu cepat berlalu..
Bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah..bulan perjuangan.. didalamnya ada malam lailatur qadar, bulan diturunkannya Alquran, semua amal dilipatgandakan, dikabulkannya semua doa, pintu kebaikan dibuka, setan dibelenggu, semua dosa akan diampuni, sedekah dan amalan baik lainnya akan dilipatgandakan...
Mari bersama kita siapkan diri, bersihkan hati, Jernihkan Pikiran dan sucikan perbuatan.
Semoga datanganya bulan Ramadhan ini. Momen tepat hilang dan sirnanya Corona. Enyah dan meranalah kau pergi kesana..
ﻣَﻦْ ﻓَﺮِﺡَ ﺑِﺪُﺧُﻮﻝِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﺴَﺪَﻩُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻨِّﻴْﺮَﺍﻥِ
"Barang siapa yang bergembira atas datangnya bulan Ramadhan, Allah telah mengharamkan jasadnya disentuh api neraka".
Kami sekeluarga mengucapkan..
Marhaban yaa Ramadhan, selamat datang dan selamat untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1441 H.
Taqobbalallahu minna waminkum. Inna waminkum Taqobal Yaa Karim..
Mohon Maaf Lahir Batin..
Kertomulyo, 22 April 2020
Tuesday, April 21, 2020
Membangun Birokrasi Pelayanan Pendidikan, Suatu Pendekatan Layanan Prima Berbasis IT
Membangun Birokrasi
Pelayanan Pendidikan
Suatu Pendekatan
Layanan Prima Berbasis IT
edy siswanto
Pendahuluan
Struktur organisasi dan sistem manajemen pemerintahan
telah mengalami perubahan, masalah yang ditemui adalah sentralisasi yang
berlebihan, ketidakluwesan, komunikasi informasi yang tidak akurat serta tidak
efisien. Melalui Pemerintah Daerah
diharapkan pemerintah mampu memainkan peranan dalam membuka peluang memajukan
daerah dengan melakukan identifikasi potensi sumber-sumber pendapatannya dan
mampu menetapkan belanja daerah secara ekonomis yang wajar, efisien dan
efektif. Dalam hal ini termasuk didalamnya kemampuan perangkat daerah dalam
meningkatkan kinerjanya, mempertanggungjawabkannya kepada pemerintah atasanya
maupun masyarakat.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya ilmu pengetahuan
masyarakat saat ini, disamping adanya pengaruh globalisasi, informasi dan
komunikasi yang semakin canggih. Untuk itu aparatur pemerintah harus dapat
mengimbangi tuntutan masyarakat, dengan memantapkan kepribadian dan semangat
pengabdian dalam menunjukan kinerjanya.
Dalam mewujudkan hal tersebut, kita memerlukan aparatur
yang profesional, memiliki kualitas dan integritas kepribadian yang mengacu
pada moralitas yang luhur. Aparatur yang profesional berarti tingkat keahlian
dan keterampilannya cukup memadai, yaitu memiliki etos kerja dan disiplin kerja
yang tinggi, sehingga pada akhirnya bermuara pada peningkatan kinerja pegawai
yang optimal dan mampu memenuhi harapan dan keinginan masyarakat, yaitu
terciptanya pemerintahan yang baik, bersih, jujur dan berwibawa atau good govemance dan clean
govemment.
Demikian juga disetiap daerah, Peraturan Daerah (Perda), Satuan Organisasi Tata Kerja (SOTK), senantiasa dinamis mengikuti perkembangan zaman. Nomenklatur
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) senantiasa berubah sesuai tuntutan
keadaan. Apabila tidak dimbangi dengan kesiapan, perubahan demi perubahan
tentunya akan menimbulkan permasalahan baik dari dalam tubuh organisasi itu
sendiri maupun pada lingkungan kerja organisasi.
Sebuah perubahan akan membawa dampak dimana seseorang
memerlukan adaptasi dan konsolidasi yang cukup memakan waktu, sebagai contoh
misalnya adaptasi dengan teman kerja dan adaptasi terhadap pimpinan
organisasinya. Dengan perubahan-perubahan seperti itulah maka akan membawa
dampak yang negatif bagi seorang pegawai, sehingga seorang pegawai cenderung
akan melemah dalam melakukan pekerjaannya, menurunnya motivasi dan cenderung
tidak merasa puas, sehingga hal ini sangat berpengaruh dalam kinerja pegawai.
Banyak para pejabat khusunya birokrasi yang menangai
pendidikan saling was-was apakah bakal menempati jabatan strategis atau tidak
dan siapa yang akan terlempar jelas semua itu akan berimplikasi dikalangan
pegawai yang pada gilirannya bisa berdampak pada kurang optimalnya kinerja
pegawai. kinerjanya dapat berpengaruh terhadap berhasil dan tidaknya urusan
pemerintah dan masyarakat, sehingga berakibat meningkatnya kualitas dan
kuantitas serta kompleksitas permasalahan. Hal inilah yang akan menjadikan
motivasi pegawai turun, persaingan antar pejabat yang kurang baik juga hubungan
efektif yang seharusnya terbina antar institusi/kelembagaan menjadi kurang
baik, karena adanya ego masing-masing lembaga/institusi. Juga karena faktor
kejenuhan bisa disebabkan karena : rutinitas pekerjaan (karena tidak ada rotasi pegawai), lingkungan
kerja yang membosankan. Sistem kepemimpinan yang kurang terbuka dan tidak adil, kurang adanya penghargaan dari pimpinan, tidak adanya peningkatan karir. Kurangnya
kesejahteraan bagi pegawai
Permasalahan mengenai kinerja adalah permasalahan yang
akan selalu dihadapi oleh pihak-pihak manajemen organisasi, karena itu
manajemen perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja
pegawai. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai akan membuat
manajemen organisasi dapat mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan sehingga
dapat meningkatkan kinerja pegawai agar sesuai dengan harapan organisasi.
Kinerja merupakan fungsi interaksi antara kemampuan atau ability (A), motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau opportunity (O), yaitu kinerja = f (A x
M x O), artinya kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan
kesempatan (Robins, 1996). Dengan demikian kinerja ditentukan oleh
faktor-faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan.
Menurut Donelly dalam Rivai (2005), kinerja pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor kemampuan, keinginan dan lingkungan. Permasalahan
kinerja pegawai dibatasi pada kerajinan dalam melaksanakan tugas, ketercapaian
dalam menjalankan tugas, keakuratan dalam melaksanakan tugas, loyalitas dalam
mengemban tugas, penuh inisiatif dan kemampuan dalam bekerjasama antar pegawai.
Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan
diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi
serta mengetahui dampak negatif suatu kebijakan operasional yang diambil.
Dengan adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat
diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan
kegiatan-kegiatan uatama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan,
menentukan tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan
lain-lain (BPKP, 2000).
Tim Studi Pengembangan Sistem Akutabilitas Kinerja
Instansi pemerintah, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (2000)
mengemukakan pengertian Kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan
startegis (strategic planing) suatu
organisasi.
Kinerja menurut Rivai (2005), adalah hasil atau
tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentutkan lebih dahulu dan
telah disepakati bersama. Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah
terjemahan dari performance. Berasal
dari kata “to perform” dengan
beberapa entries yaitu (1).
Melakukan, menjalankan, melaksanakan, (2). Memenuhi atau melaksanakan kewajiban
atau niat atau nazar. (3). Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab dan
(4). Melakukan sesuatu yang diaharapkan oleh seseorang
atau mesin.
Dari beberapa definisi tersebut, maka secara umum dapat
dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi
atau pegawai dalam periode tertentu, yaitu prestasi berkaitan efektivitas
operasional organisasi, baik dari segi efesiensi keuangan maupun manajemen.
Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau
ability (A), motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau opportunity (O), yaitu kinerja = f (A x
M x O). Artinya kinerja
merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi, dan
kesempatan, (Robbin, 1996). Dengan
demikian kinerja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dan
kesempatan. Kesempatan kinerja adalah tingkat-tingkat kinerja yang tinggi yang
sebagian merupakan fungsi dari tiadanya rintangan-rintangan yang mengendalikan
karyawan. Meskipun individu bersedia dan mampu, bisa menjadi penghambat,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.1.
![]() |
Gb 1 |
Donelly (Rivai ; 2005), menyatakan bahwa kinerja individu
dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu harapan mengenai imbalan, dorongan,
persepsi kepada tugas, imbalan internal dan eksternal, persepsi terhadap
tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian kinerja pada dasarnya
ditentukan oleh tiga hal, yaitu kemampuan, keinginan dan lingkungan. Oleh karena itu agar mempunyai
kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk
mengerjakan serta mempengaruhi pekerjaannya. Tanpa ketiga faktor ini kinerja yang baik tidak akan tercapai. Dengan
demikian, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara
pekerjaan dan kemampuan.
Seorang pegawai tidak akan mampu bekerja dengan baik jika
tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan. Meskipun pekerjaan
tersebut dapat selesai dikerjakan namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Oleh karena itu dalam peningkatan kinerja seorang karyawan, kemampuan bidang
tugas pekerja yang bersangkutan sangat penting.
Mursi (1998), dalam pandangan islam, menyerahkan urusan
kepada orang yang tidak menguasai, maka tunggulah kehancurannya.
II. Kecerdasan Emosial dan
Peningkatan Kinerja
Dalam kehidupan ini kita sering beranggapan bahwa yang
sangat penting dan menentukan dalam berbagai hal adalah kecerdasan otak,
sedangkan kemampuan lain menjadi kurang penting. Setelah belakangan ini muncul
istilah kecerdasan emosional atau emotional
intellegence yang diungkap oleh Daniel Goleman yang mengutip berbagai
penelitian ternyata menemukan bahwa kecerdasan emosional mempunyai peran sangat
penting untuk meraih kesuksesan. Keberhasilan seseorang ditentukan hanya 20%
dari IQ dan selebihnya ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ/Emotional Quotient). EQ dan IQ dapat
membuat perbedaan dalam meraih keberhasilan. EQ artinya
menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun hubungan
produktif dan meraih keberhasilan.
Emosional merupakan salah satu ciri yang dimiliki
manusia, tanpa emosi seseorang akan menjadi seperti robot yang hanya
mengandalkan logika saja, terutama dalam fungsinya sebagai mahluk sosial yang
selalu berhubungan dengan orang lain, emosi sangat berperan penting. Dengan
emosi hubungan manusia akan lebih bervariasi atau tidak monoton. Mengingat hal
itu pengelolaan emosi menjadi sangat penting untuk menuju kercerdasan emosi.
Seorang yang mempunyai kecerdasan pikiran dan kecerdasan emosional yang tinggi
akan lebih mampu bersaing dan bekerjasama dibandingkan dengan seseorang yang
hanya mempunyai kecerdasan pikiran saja.
Keberhasilan sumber daya manusia tidak bisa terlepas dari perilaku individu
yang perlu dikelola untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah
kecerdasan emosional.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi
mempunyai kemampuan untuk mengelola perasaannya antara lain dapat memotivasi
dirinya sendiri dan orang lain, tegar menghadapi frustasi, sanggup mengatasi
dorongan-dorongan primitif dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang
aktif dan mampu berempati dan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik
dibandingkan dengan orang lain.
Kemampuan menurut Goleman (1999), adalah kemampuan
menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan
dengan orang lain. Kemampuan tersebut disebut dengan kecerdasan emosi/Emotional Quotient (EQ), dan melalui
penelitiannya menyatakan bahwa kecerdasan emosi menyumbang 80% dari faktor
penentu kesuksesan seseorang, 20% yang lain ditentukan oleh Intelligence Quotient (IQ).
Mengingat pentingnya tuntutan kinerja pegawai di instansi
pemerintah, motivasi kerja juga menjadi perhatian bagi pengelola organisasi.
Menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (1996), motivasi merupakan keadaan pribadi
dalam seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan. Sedangkan menurut Asep dan Tanjung
(2003), manfaat motivasi adalah menciptakan gairah kerja, sehingga kinerja
meningkat.
Menurut Irmin (2005), motivasi kerja adalah salah satu
faktor penting dari prestasi seseorang, selain motivasi kerja faktor penting
lainnya adalah potensi atau kemampuan seseorang. Tetapi motivasi lebih penting
daripada potensi. Potensi relatif lebih konstan, bahkan cenderung bertambah
keberadaannya.
III. Pentingnya
Motivasi Kerja
Kata
motivasi sering digunakan dalam berbagai cara, karena erat kaitannya dengan
proses psikologis di dalam diri seseorang yang mencerminkan interaksi antara
sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri orang yang
bersangkutan. Oleh karenanya banyak para ahli yang mencoba memberikan batasan
pengertian motivasi sesuai dengan pendekatan teoritis yang digunakan.
Robbin (1996), mengemukakan motivasi merupakan kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan organisasi, yang
dikoordinasikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan
individu.
Menurut Mursi (1998), motivasi adalah keadaan
internal individu yang melahirkan kekuatan, kegairahan dan dinamika, serta
mengarahkan tingkah laku pada tujuan. Dalam pengertian lain motivasi merupakan
istilah yang dipergunakan untuk menunjuk sejumlah dorongan, keinginan,
kebutuhan dan kekuatan.
Menurut pandangan Mc. Clellend (Robbin ; 1996), bahwa ada
tiga karakteristik kebutuhan manusia yang dianggap memiliki motivasi untuk
berprestasi yaitu :
1. Kebutuhan berprestasi (need of achievement) yaitu dorongan untuk menggungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat dan sukses.
2. Kebutuhan afiliasi (need of affiliattion) yaitu hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan karib.
3. Kebutuhan kekuasaan (need of power) kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku (tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian).
Atkinson dan Stoner (1992), mengaitkan perilaku dan prestasi dengan tiga dorongan dasar yang sangat berbeda diantara setiap orang :
1. Kebutuhan berprestasi (need of achievement) yaitu dorongan untuk menggungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat dan sukses.
2. Kebutuhan afiliasi (need of affiliattion) yaitu hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan karib.
3. Kebutuhan kekuasaan (need of power) kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku (tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian).
Atkinson dan Stoner (1992), mengaitkan perilaku dan prestasi dengan tiga dorongan dasar yang sangat berbeda diantara setiap orang :
1.
Kebutuhan
pencapaian (need of achievement)
2. Kebutuhan
akan kekuasasn (need of power)
3. Kebutuhan
akan afiliasi (need of affiliation)
Hasil penelitian Maslow dalam Mursi (1998), menemukan
kebutuhan primer manusia adalah :
1.
Kebutuhan
fisiologis
2.
Kebutuhan
terhadap rasa aman dan keselamatan
3.
Kebutuhan
terhadap afiliasi, cinta dan kegiatan sosial
4.
Kebutuhan
terhadap pengakuan, penghargaan dan kedudukan
5.
Kebutuhan
terhadap aktualiasasi diri
Berdasarkan konsep-konsep yang dijabarkan oleh Atkinson dan
Stoner (1992), David Mc (Robin ; 1996), Maslow dan Mursi (1998), di atas maka
penulis mengambil indikator-indikator
variabel motivasi seperti yang dikemukakan oleh David Mc (Robin ; 1996),
sebagai berikut : (1). Kebutuhan berprestasi. (2). Kebutuhan
afiliasi. (3). Kebutuhan kekuasaan.
III.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Mengingat motivasi kerja pegawai berupa kondisi kejiwaan,
sehingga timbulnya motivasi tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
sebagai suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seorang pegawai.
Secara umum faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi kerja pegawai menurut
Wahjosumijo (2000 : 174) terdiri dari dua faktor sebagai berikut :
1. Faktor
di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik. Faktor intrinsik
ini dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, dan pendidikan, atau berbagai
harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan;
2. Faktor di luar diri seseorang yang disebut
ekstrinsik. Faktor ini dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena
pengaruh pimpinan, kolega, atau faktor-faktor lain yang sangat kompleks.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa timbulnya motivasi kerja pada diri seorang pegawai disebabkan karena adanya rangsangan, baik rangsangan yang datang dari dalam diri pegawai yang bersangkutan maupun rangsangan yangdatang dari luar seperti pengaruh dari dorongan teman sejawat, ataupun dorongan dan arahan dari pimpinanya, atau dapat pula datang dari kondisi lingkungan kerja pegawai.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa timbulnya motivasi kerja pada diri seorang pegawai disebabkan karena adanya rangsangan, baik rangsangan yang datang dari dalam diri pegawai yang bersangkutan maupun rangsangan yangdatang dari luar seperti pengaruh dari dorongan teman sejawat, ataupun dorongan dan arahan dari pimpinanya, atau dapat pula datang dari kondisi lingkungan kerja pegawai.
Kriteria pengukuran terhadap motivasi kerja pegawai
menurut Kerlinger (1995 : 160) sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :
Memandang kekuatan motivasi dalam bentuk persamaan;
motivasi = fungsi (motive + expectation + incentive) atau M = f (M+E+I). Sedangkan kekuatan dari motivasi
untuk melakukan beberapa kegiatan adalah fungsi dari;
kekuatan yang menjadi alasan bergerak adalah suatu
keadaan dimana di dalam diri setiap orang, tingkatan alasan
atau motif-motif yang menggerakkan tersebut menggambarkan tingkat untuk
memenuhi suatu kepentingan.
Sesuai pendapat di atas menujukkan bahwa pengukuran
terhadap motivasi kerja pegawai dapat dilakukan dengan menggunakan tiga
kriteria, yaitu : motif, pengharapan, dan insentif. Dari masing-masing kriteria
tersebut mampu menggerakkan kehendak seorang pegawai untuk melaksanakan suatu
pekerjaan hingga tercapainya tujuan pekerjaan tersebut.
Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
biasanya dinamakan motif, sebagaimana dijelaskan oleh Kerlinger (1995 : 162)
sebagai berikut :
Motive
(motif) adalah
suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau
setidaknya adalah suatu kecenderungan menyumbangkan perbuatan/tingkah laku
tertentu. Dorongan untuk melakukan suatu perbuatan/tingkah laku tertentu
tersebut dapat datang dari luar ataupun merupakan hasil dari suatu proses
pemikiran daari dalam diri seseorang.
Pengertian di atas menjelaskan bahwa motif merupakan
dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu perbuatan
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Datangnya dorongan tersebut juga dapat
berasal dari luar, dalam arti dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luar
orang yang bersangkutan.
Pengharapan (expectation)
dapat diartikan sebagai “Kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan mencapai
tujuan” (Kerlinger, 1995 : 166), atau ada juga pendpat lain yang menyatakan
sebagai berikut :
Individu dipengaruhi kelakuannya oleh dua sumber yang
besar, yaitu; sumber-sumber harapan yang berkenaan dengan peranannya antara
lain tuntutan formal daari pihak pimpinan yang terperinci dalam tugas yang
seharusnya dilakukan. Dan tuntutan informal yang dituntut oleh
kelompok-kelompok yang ditemui dalam lingkungan kerja. Jadi ada daya-daya
harapan secara formal dan informal yang kedua-duanya menuntut kelakuan tertentu
daari individu. Sebagai akibat dari tuntutan ini individu berusaha untuk
menyusun suatu struktur dalam situasi sosial yang dihadapinya dan untuk
mendefinisikan peranannya dalam struktur tersebut.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa sumber harapan
mempengaruhi individu ada dua macam, yaitu tuntutan formal dan tuntutan
informal. Tuntutan formal berasal dari pimpinan yang terperinci dalam bentuk
tugas-tugas yang seharusnya dilakukan oleh pegawai. Dalam tuntutan formal ini
dirumuskan hubungan yang harus dilakukan di antara pegawai yang satu dengan
yang lainnya, serta ditentukan pula siapa yang harus memberikan laporan kerja
dan kepada siapa saluran wewenang resmi harus disampaikan. Sedangkan tuntutan
informal memiliki fungsi memberikan kepada pegawai suatu perasaan aman,
persamaan hak dan kerjasama yang efektif.
Sementara itu pengertian incentive (insentif) menurut Kerlinger (1995 : 169) merupakan
“Perangsang yang menjadikan sebab berlangsungnya kegiatan, memelihara kegiatan
mengarah langsung pada satu tujuan yang lebih daripada yang lain”, atau dapat
pula diartikan sebagai “Keadaan yang membangkitkan kekuatan dinamis manusia,
atau persiapan-persiapan daripada keadaan yang mengantarkan dengan harapan
dapat mempengaruhi atau merubah sikap/tingkah laku manusia.”
Pendapat di atas menjelaskan bahwa insentif adalah
suatu perangsang yang sengaja diberikan kepada para pegawai dengan tujuan agar
turut serta dalam membangun, memelihara, dan memperkuat harapan-harapan pegawai,
sehingga di dalam dirinya timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
Dengan demikian motivasi kerja pegawai merupakan
dorongan dalam diri seorang pegawai yang menimbulkan semangat untuk
melaksanakan pekerjaan secara lebih giat, sehingga produktivitas daan
efektifitas kerjanya cenderung meningkat. Timbulnya motivasi kerja pegawai
dapat dipengaruhi oleh adanya rangsangan, baik yang datang dari dalam diri
pegawai sendiri (faktor intrinsik/faktor intern)
maupun berasal dari pengaruh luar pegawai (faktor ekstrinsik/faktor ekstern). Adapun kriteria yang dapat
dijadikan indikator untuk mengukur motivasi kerja pegawai dapat berupa motif,
pengharapan, dan insentif, yang masing-masing berfungsi menggerakkan kehendak
seseorang pegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai tujuannya. Oleh
karena ada motivasi kerja yang meningkat daalam diri seorang pegawai, cenderung
dapat meningkatkan prestasi kerja, produktivitas kerja, serta efektifitas kerja
pegawai yang bersangkutan, sehingga berpengaruh pula terhadap meningkatnya
kinerja pegawai dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang menjadi tanggungjawab.
bersambung....
Subscribe to:
Posts (Atom)
SAMBUTAN DIES NATALIS KE-60 DAN LUSTRUM KE-12 SMK MIKAEL SOLO “BAKTI MIKAEL UNTUK VOKASI INDONESIA”
SAMBUTAN DIES NATALIS KE-60 DAN LUSTRUM KE-12 SMK MIKAEL SOLO “BAKTI MIKAEL UNTUK VOKASI INDONESIA” Assalamu ' alaik...
-
Formulir Pendaftaran Webinar Perkembangan Teknologi Otomotif Terbaru Silahkan isi data diri anda selengkap-lengkapnya dibawah ini ...
-
Pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif Simaklah vidio berikut ini Pemutar Video 00:00 06:12 Setelah menyimak vidio jawab...
-
A. Prototype, Tahapan Pembuatan Prototype Produk ( P 12, Kamis, 22/10/2020, TKJ, TKRO A ,TBSM) A) A. Prototype Prototipe merupakan penafsi...